Seperti Indonesia, Bursa Saham Australia, Taiwan, dan Korea Selatan Tutup

Sementara itu, pasar saham Australia, Taiwan, dan Korea Selatan tutup karena hari libur.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 27 Jan 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 12:00 WIB
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pasar saham Asia sebagian besar berdiri di zona hijau pada Senin, 27 Januari 2025.

Melansir CNBC International, Senin (27/1/2025) pasar Jepang dan Hong Kong diperdagangkan sebagian besar lebih tinggi, karena investor menilai data laba industri dan manufaktur China. Namun, Nikkei 225 Jepang turun 0,14%, dan Topix naik 0,68%.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,89% saat pembukaan, sementara CSI 300 daratan naik 0,28%.

Sementara itu, pasar saham Australia, Taiwan, dan Korea Selatan tutup karena hari libur.

Pertumbuhan aktivitas pabrik China pada bulan Januari secara tak terduga mengalami kontraksi, dengan indeks manajer pembelian resmi untuk bulan Januari mencapai 49,1. Pada Desember 2024, laba industri China sempat melonjak 11% dari tahun sebelumnya.

China juga memperkenalkan inisiatif baru untuk mendorong pertumbuhan produk investasi indeks dalam upaya terbarunya untuk mendukung pasar saham dalam negeri. Komisi Pengawasan Sekuritas China secara aktif mendukung pertumbuhan ETF ekuitas dan obligasi, di antara langkah-langkah lainnya.

Langkah ini mengikuti langkah CSRC untuk mendorong reksa dana dan perusahaan asuransi milik negara untuk membeli lebih banyak saham.

Hong Kong juga diharapkan melaporkan data perdagangan untuk bulan Desember 2025.

Jumat lalu di AS, tiga indeks utama menghentikan kenaikan empat hari berturut-turut. S&P 500 ditutup lebih rendah setelah mencapai rekor baru, karena investor mengambil untung untuk mengakhiri minggu yang solid yang berpusat pada kembalinya Presiden Donald Trump ke Gedung Putih.

Nasdaq Composite turun 0,5% menjadi 19.954,30. Dow Jones Industrial Average turun 140,82 poin, atau 0,3%, menjadi 44.424,25.

Pelantikan Donald Trump hingga Rupiah Bayangi IHSG pada 20-24 Januari 2025

Trading Saham Lewat Broker Online
Ilustrasi Trading Saham Lewat Broker Online. Dok: entrepreneur.com... Selengkapnya

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis pada periode 20-24 Januari 2025. Sentimen global seperti pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (25/1/2025), IHSG naik 0,16 persen menjadi 7.166,05. Penguatan IHSG terbatas dari pekan lalu. Pada periode 13-17 Januari 2025, IHSG naik 0,93 persen ke posisi 7.154,65.

Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa turun 0,08 persen menjadi Rp 12.462 triliun dari Rp 12.472 triliun pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa terpangkas 9,46 persen menjadi 1,27 juta kali transaksi dari 1,40 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Selama sepekan, investor asing jual saham Rp 919,91 miliar. Pada pekan lalu, investor asing beli saham Rp 247,45 miliar. Sepangang 2025, investor membukukan aksi jual Rp 3,61 triliun.

Sementara itu, kenaikan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa selama sepekan dengan naik 6,9 persen menjadi Rp 12,45 triliun. Pekan lalu, rata-rata nilai transaksi harian bursa tercatat Rp 11,64 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian bursa menguat 5,23 persen menjadi 18,43 miliar saham dari 17,51 miliar saham pada pekan lalu.

Mayoritas sektor saham menghijau selama sepekan. Sektor saham infrastruktur memimpin kenaikan dengan naik 2,27 persen. Sektor  saham teknologi bertambah 1,81 persen, sektor saham consumer siklikal menguat 1,26 persen, sektor saham energi mendaki 0,99 persen.

Lalu sektor saham consumer nonsiklikal menanjak 0,67 persen, sektor saham transportasi dan logistik naik 0,57 persen dan sektor saham keuangan bertambah 0,41 persen.

Sementara itu, sektor saham basic materials susut 0,44 persen, sektor saham industri terpangkas 1,76 persen, dan sektor saham perawatan kesehatan melemah 1,05 persen. Sektor saham properti dan real estate terperosok 2,63 persen.

Kata Analis

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)... Selengkapnya

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama sepekan IHSG naik tipis 0,16 persen dipengaruhi sejumlah faktor. Pertama, pemangkasan suku bunga Bank Indonesia ke posisi 5,75 persen. Kedua, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dan kini berada di posisi 16.170.

“Ketiga ada revisi Devisa Hasil Ekspor, di mana akan diberlakukan 100 persen pada Maret 2025,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Herditya menambahkan, keempat yakni pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Donald Trump diperkirakan cenderung moderat dalam perlakukan kebijakan proteksionismenya.

“Untuk sepekan ke depan, hari perdagangan cenderung singkat dan kami perkirakan IHSG masih rawan terkoreksi dengan level support 7.079 dan resistance 7.237,” kata dia.

Adapun sentimen yang pengaruhi IHSG antara lain rilis data manufaktur China, FOMC Meeting dan libur tahun baru Imlek.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya