BRI Kucurkan KUR Senilai Rp 20 Triliun Hingga April

Dari target KUR yang disalurkan pemerintah sebesar Rp 110 triliun, BRI mendapat kepercayaan menyalurkan Rp 71,2 triliun.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Mei 2017, 20:14 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2017, 20:14 WIB
20160909-118 BUMN dan BUMD Ikuti Pameran BUMN di JCC-Jakarta
Model sedang menggunakan smart table di gerai Bank BRI pada event IBD Expo 2016 di Jakarta, Kamis (8/9). Bank BRI menyuguhkan Hybrid Machine yang dapat digunakan langsung untuk multi transaksi perbankan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Sukabumi - Nilai penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencapai Rp 20,9 triliun hingga April 2017. ‎ Kredit tersebut diberikan kepada 1,1 juta debitor.

Direktur Mikro BRI Mohammad Irfan ‎mengatakan, khusus untuk 2017, dari target KUR yang disalurkan pemerintah sebesar Rp 110 triliun, BRI mendapat kepercayaan dengan mendapatkan porsi penyaluran sebesar Rp 71,2 triliun atau 65 persen dari total KUR tahun ini.

"Adapun, tahun ini Bank BRI akan mengalokasikan mayoritas KUR tersebut kepada sektor produktif. Salah satunya sektor pertanian yang didalamnya juga termasuk usaha peternakan," ujar dia di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (21/5/2017).

Dia menjelaskan, terhitung sejak awal 2017 hingga 30 April 2017, Bank BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada lebih dari 1,1 juta debitor senilai Rp 20,9 triliun.

"Dari jumlah tersebut sebanyak 289 ribu debitur telah menerima KUR untuk sektor pertanian termasuk usaha peternakan, dengan total nilai Rp 4,9 triliun," ungkap dia.

Sementara itu pada 2016 lalu, Bank BRI mampu menyalurkan KUR sebesar Rp 69,4 triliun. KUR tersebut diberikan kepada 3,9 juta debitur.

"Pencapaian ini lebih tinggi dari pada yang ditargetkan oleh pemerintah yakni sebesar Rp 67,5 triliun," tandas dia.

Untuk diketahui, pemerintah akan menyalurkan KUR sebesar Rp 110 triliun dengan tingkat bunga 9 persen pada 2017. Target ini naik dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 100 triliun dengan realisasi sebesar Rp 94 triliun.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, pada periode 2007-2014, tingkat bunga Kredit Usaha Rakyat mikro sebesar 22 persen, kredit ritel 14 persen, dan KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 15 persen.

"Kita review di 2015. Bunga KUR mikro 12 persen dengan subsidi bunga 7 persen, sedangkan KUR ritel disalurkan dengan bunga 12 persen dan subsidi 3 persen, serta KUR TKI bunganya 12 persen, subsidi bunga 12 persen," ujar dia.

Sementara pelaksanaan KUR di 2016, tambah Darmin, pemerintah menetapkan bunga KUR mikro dan ritel masing-masing 9 persen, namun subsidi bunga diberikan berbeda-beda.

"Untuk mikro subsidi bunga 10 persen (jadi 9 persen dibayar petani, 10 persen dibayar pemerintah). Subsidi bunga KUR ritel 4,5 persen, dan subsidi bunga TKI 12 persen," jelas dia.

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya