PLTMG Sumbawa 50 MW Mulai Dibangun

Pembangkit tersebut bisa melistriki sekitar 110 ribu keluarga.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Jun 2017, 10:05 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2017, 10:05 WIB
2016, Krisis Listrik Ancam Jawa-Bali
Kelima pembangkit tersebut yaitu PLTU Sumsel 8 2x600 MW, PLTU Sumsel 9 2x600 MW, PLTU Sumsel 10 1x600 MW, PLTU Batang 2x1.000 MW, dan PLTU Indramayu 1x1.000 MW. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta ‎Pembangunan Pmbangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbawa berkapasitas 50 Megawatt (MW) dimulai. Dengan begitu keandalan sistem kelistrikan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan segera meningkat.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara (SNT) PLN Machnizon Masri mengatakan, peletakan batu pertama proyek pembangunan PLTMG yang berlokasi di Badas, Kabupaten Sumbawa telah dilakukan. Pembangkit tersebut bisa melistriki sekitar 110 ribu keluarga.

"Pembangkit ini merupakan bagian dari Program 35 ribu MW yang diusung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)," kata Machnizon, di Jakarta, Jumat (2/5/2017).

Machnizon melanjutkan, dengan kuatnya sistem kelistrikan Sumbawa, peningkatan pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) bisa dipercepat, sehingga masyarakat yang menikmati listrik akan bertambah.

Untuk diketahui, rasio elektrifikasi NTB pada April 2017 mencapai 79,44 persen, dengan masuknya PLTMG Sumbawa diharapkan rasio elektrifikasi di NTB dapat meningkat ‎ menjadi di atas 95 persen pada akhir 2019‎.

“Listrik ini menjadi kebutuhan utama masyarakat, oleh karena itu kita harus menyelesaikan proyek ini secara serius agar listriknya bisa segera dinikmati oleh masyarakat,” papar Machnizon.

Menurutnya, pembangunan PLTMG Sumbawa ini diperkirakan membutuhkan waktu selama 18 bulan sampai dapat beroperasi. Pembangkit ini ditargetkan akan memperkuat Sistem Sumbawa pada Desember 2018. Ketersediaan listrik ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan investasi di Sumbawa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi NTB.

“Investor mau bangun industri atau hotel tidak perlu memikirkan bagaimana listriknya, PLN selalu siap,” ujar Machnizon.

Sistem kelistrikan di Provinsi NTB terdiri dari tiga sistem yang terpisah, yaitu Sistem Lombok, Sistem Sumbawa dan Sistem Bima. Sistem Sumbawa saat ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 50 MW dengan beban puncak sebesar 40 MW. Dengan tambahan 50 MW dari PLTMG Sumbawa, maka pasokan listrik di Sumbawa akan bertambah dua kali lipat.

“Jika Sumbawa dan Bima sudah interkoneksi dengan jaringan transmisi, listrik dari PLTMG Sumbawa ini juga bisa memperkuat kelistrikan Bima,” tutup Machnizon.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya