JK: Tak Mungkin Pekerja Singapura dan Malaysia Pindah ke RI

MEA memberikan kebebasan bagi tenaga kerja pada bidang tertentu di negara-negara ASEAN untuk bekerja di negara tetangganya.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Jul 2017, 14:31 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2017, 14:31 WIB
Ilustrasi Tenaga Kerja
Ilustrasi Tenaga Kerja

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai, pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak awal tahun lalu memberikan keuntungan bagi Indonesia, khususnya terkait tenaga kerja.

MEA memberikan kebebasan bagi tenaga kerja pada bidang tertentu di negara-negara ASEAN untuk bekerja di negara tetangganya. Hal tersebut menguntungkan bagi Indonesia.

"Bagi kita sebenarnya semangat ASEAN itu lebih menguntungkan," ujar dia saat membuka Rakor Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara di Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Dengan MEA ini, pekerja Indonesia bisa pindah dan bekerja di negara seperti Singapura dan Malaysia yang memiliki tingkat gaji lebih tinggi. Namun sebaliknya, pekerja Singapura dan Malaysia tidak mau bekerja di Indonesia. Hal ini karena tingkat gaji di negara ini yang relatif lebih rendah.

"Karena tidak ada orang berimigrasi selalu dari daerah yang gajinya lebih rendah mereka akan berimigrasi ke negara yang tingkat pendapatannya tinggi. Jadi, dikhawatirkan orang Malaysia itu akan bekerja (di Indonesia), tidak akan terjadi. Tidak mungkin orang Singapura menyelundup masuk ke Indonesia, tidak akan. Karena gaji per harinya mungkin saja 1:5 dari kita di Indonesia," dia menuturkan.

Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia harus bisa memanfaatkan MEA sebagai sebuah kesempatan baik dan bukan hanya melihat dari sisi negatifnya. "Jadi menurut saya wajar dalam sistem ASEAN yang lebih terbuka," tandas dia.

Tonton video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya