Liputan6.com, Hong Kong Perusahaan penyedia aplikasi transportasi UBER memiliki mimpi yang besar di kawasan ASEAN. Dengan jumlah penduduk yang besar, UBER menjadikan ASEAN sebagai pengembangan pasar utama.
General Manager UBER South-East Asia Chan Park mengatakan, memang hal yang baru bagi masyarakat ASEAN mengenal sistem 'ride sharing' seperti UBER. Namun beberapa negara mulai menyambut baik kehadiran layanan jasa transportasi online ini.
"Kita lihat, bagaimana adanya berbagai regulasi mengenai ride sharing ini, yang menjadikan kita terus berinovasi di setiap negara, begitu juga dengan Indonesia," kata Chan saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (14/5/2017).
Advertisement
Memang, UBER sudah banyak dikenal di Singapura dan Malaysia. Namun negera seperti Indonesia, Vietnam, Filipina, Thailand dan beberapa negara ASEAN lainnya mulai menjadi target pengembangan UBER.
Yang terbaru, dikatakan Chan, UBER telah mengenalkan bisnisnya di Myanmar. Setelah ini, manajemen menjadikan Kamboja sebagai tujuan ekspansi barunya.
Meski sesama negara ASEAN, Chan mengaku setiap negara memiliki karakteristik masyarakat dan transportasi yang berbeda-beda. Hal inilah yang dikatakan Chan sebagai bahan inovasi ke depan..
Contohnya di Indonesia. Di sini, UBER pertama kalinya mengenalkan inovasi baru seperti UBER Motor di Jakarta dan UBER Trip di Bali.
"Indonesia ini negara besar sekali, dan kita punya banyak peluang di sini, untuk bisa menjadikan kita paling populer di ASEAN," tegas Chan.
Dia mengaku, banyak perusahaan ride sharing yang ada di ASEAN. Maka dari itu, fleksibilitas dan kenyamanan, baik untuk mitra pengemudi dan pengguna, menjadi aspek utama yang terus dijaga demi mempertahankan keunggulan.
"Kebutuhan soal transportasi di dunia ini sangat besar. Kita buat supaya bagaimana di sebuah kota, pindah di satu tempat ke tempat lain dengan mudah ke manapun," tutup Chan.
Di ASEAN saat ini UBER tekah berada di lebih dari 50 kota. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan 2016 yang saat itu hanya 36 kota. (Yas)