Inflasi Pekan Kedua Juli di Level 0,25 Persen

Jika pada Juni lalu sektor transportasi banyak berkontribusi pada inflasi, maka pada Juli ini sektor transportasi justru menyumbang deflasi.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Jul 2017, 13:48 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2017, 13:48 WIB
Jika pada Juni lalu sektor transportasi banyak berkontribusi pada inflasi, maka pada Juli ini sektor transportasi justru menyumbang deflasi.
Jika pada Juni lalu sektor transportasi banyak berkontribusi pada inflasi, maka pada Juli ini sektor transportasi justru menyumbang deflasi.

Liputan6.com, Jakarta - Inflasi nasional pada Juli 2017 terpantau rendah. Pada pekan kedua Juli 2017, inflasi nasional tercatat 0,25 persen.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, rendahnya  inflasi di Juli ini karena harga pangan terjaga. Khususnya penurunan harga komoditas seperti bawang dan cabai.

"Inflasi 0,25 persen dan year on year kira-kira 3,9 persen karena volatile food terjaga. Harga bawang putih dan cabai itu terjadi penurunan," kata usai Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia, di Balikpapan Kalimantan Timur, seperti ditulis Sabtu (15/7/2017).

Selain itu, rendahnya angka inflasi tersebut juga karena penurunan dari sektor transportasi. Jika pada Juni lalu sektor transportasi banyak berkontribusi pada inflasi, Juli ini sektor transportasi justru menyumbang deflasi. Tingginya kontribusi sektor transportasi pada inflasi Juni karena terkait mudik Lebaran.

"Transportasi kemarin waktu 0,69 persen transportasi udara memberikan kontribusi, transportasi antar kota memberikan kontribusi, begitu juga kereta api. Tetapi sekarang justru menyumbang deflasi karena kembali normal," jelas Agus.

Agus juga menuturkan, tekanan inflasi dari kenaikan tarif dasar listrik juga mereda. Sehingga tak berdampak banyak pada inflasi Juli. "Terakhir bulan lalu, masih dikit, sisa sedikit Juli minggu kedua," tandas dia.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Juni mencapai 0,69 persen. Adapun inflasi tahun kalender sebesar 2,38 persen dan tahun ke tahun 4,37 persen.

"Pada Lebaran 2017, inflasi terkendali dari sebelumnya. Pemerintah melakukan berbagai upaya, ada satgas pangan dan lainnya," ujar Kepala BPS Suhariyanto, di kantornya, Jakarta, Senin (3/7/2017).

Dia menyebutkan dari 82 kota IHK, sebanyak 79 kota mencatat inflasi dan 3 kota deflasi. Inflasi tertinggi di Tual 4,48 persen, terendah di Merauke sebesar 0,12 persen. Sementara deflasi tertinggi di Singaraja 0,64 persen dan terendah di Denpasar 0,01 persen.

Adapun besaran inflasi bulan Ramadan dan Lebaran tahun sebelumnya,  2014 (Juni dan Juli) masing-masing 0,43 persen dan 0,93 persen. Sementara pada 2015 (Juni dan Juli) sebesar 0,54 persen dan 0,93 persen. Kemudian di 2016, besaran inflasi masing-masing di Juni dan Juli sebesar 0,66 persen dan 0,69 persen.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya