PLN Kebut Proyek Tol Listrik Sumatera

PLN mengebut proyek jaringan transmisi 275 kV dan 500 kV di Sumatera.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Agu 2017, 08:15 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2017, 08:15 WIB
Progress Pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 MW untuk Indonesia
Progress sebaran pembangkit listrik dan jaringan tranmisi yang telah dibangun PT. PLN demi program 35.000 MW untuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) mengebut proyek jaringan transmisi 275 kV dan 500 kV di Sumatera. Infastruktur kelistrikan yang di sebut tol listrik Sumatera ini, untuk mengalirkan listrik dari pembangkit besar yang mayoritas banyak terdapat di Sumatera Selatan (Sumsel).

Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan, ‎ dalam program kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW), PLN harus membangun jaringan transmisi sepanjang 46 ribu kilometer sirkit (kms), 19 kms diantaranya dibangun di Sumatera untuk mengalirkan listrik dari pembangkit-pembangkit program 35 ribu MW.

Wiluyo melanjutkan, PLN terus mengebut  proyek jaringan transmisi untuk ukuran 275 kV dan 500 kV di Sumatera. Infrastruktur ini untuk mengalirkan‎ pasokan listrik dari Sumsel ke wilayah Sumatera lain yang konsumsi listriknya tinggi, seperti  Sumatera bagian utara.

"Alhasil listrik dari pembangkit di selatan perlu dialirkan ke Sumatera bagian tengah dan utara lewat tol listrik. Untuk itulah pembangunan tol listrik di Sumatera terus dikebut agar evakuasi daya bisa dilakukan secara maksimal," kata W‎iluyo, di Jakarta, Minggu (27/8/2017).

Sampai semester pertama ini PLN telah berhasil menyelesaikan 1.658 kms yang membentang dari Lahat- Payakumbuh, Sarulla-Sidempuan, Pangkalan Susu-Galang. Dalam waktu dekat  tol listrik yang akan beroperasi dari Payakumbuh-Padang Sidempuan dengan panjang 600 kms.
Dan saat ini PLN telah berhasil membebaskan lahan untuk pembangunan selanjutnya yakni 2.213 titik tapak tower.

"Makin cepat penyelesaian tol listrik, evakuasi daya makin terjamin dan pasokan listrik makin handal, tak kalah penting hal ini menyebabkan PLN berpotensi menghemat milyaran rupiah perbulan" ungkap Wiluyo.

Transmisi



Sedangkan untuk pembangunan transmisi 150 kV pada semester pertama 2017, transmisi yang telah berhasil mengevakuasi daya sepanjang 1.932 kms. Pada  Agustus PLN telah berhasil mengoperasikan transmisi 150 kV Bukit Kemuning-Liwa sepanjang 120 kms dan Gardu Induk (GI) Liwa berkapasitas 30 MVA.

Dengan masuknya Transmisi Bukit Kemuning-Liwa dan GI Liwa, PLN berhasil menekan susut distribusi yang selama ini terjadi, serta berhasil meningkatkan kehandalan tegangan di pesisir barat lampung. Selain itu dengan perluasan jaringan ini, potensi pendapatan yang diterima PLN yakni sebesar Rp 8,2 miliar perbulan.

Masih pada Agustus, PLN juga telah berhasil menyelesaikan transmisi Tenayan- Perawang sepanjang 21,483 kms serta trafo 60 MVA di GI Perawang. Penyelesaian transmisi 150 kV Tenayan – Perawang tergolong cepat pengerjaannya, sejak dimulai pada 5 Oktober 2016 dan selesai pada Agustus 2017.

Dengan beroperasinya SUTT Tenayan- Perawang ini, PLN menjamin kehandalan pasokan listrik di daerah tersebut, karena selama ini pasokan listrik didistribusikan melalui transmisi 20 kV saja. Selain itu dengan adanya transmisi Tenayan- Perawang PLN berpotensi mendapatkan peningkatan pendapatan  hingga 16,5 Miliar perbulan.

"Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan Pemerintah setempat dan warga yang merelakan lahannya untuk pembangunan tapak tower. tentu saja semangat dari seluruh team di lapangan juga menjadi kunci percepatan pembangunan tol listrik dan jaringan transmisi di Sumatera" tutup Wiluyo.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya