Dampak Badai Harvey Dorong Harga Minyak Bervariasi

Sejumlah kilang minyak di Amerika Serikat lumpuh akibat Badai Harvey sehingga pengaruhi harga minyak.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Sep 2017, 06:24 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2017, 06:24 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, New York - Harga minyak menguat terbatas menjelang akhir pekan ini. Akan tetapi, secara mingguan harga minyak melemah lantaran pelaku pasar mempertimbangkan dampak Badai Harvey terhadap produksi minyak mentah dan permintaan kilang di Teluk Meksiko.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik enam sen atau 0,1 persen ke level US$ 47,29 per barel di New York Mercantile Exchange. Selama sepekan, harga minyak WTI melemah 1,2 persen.

Sementara itu, harga minyak untuk pengiriman November turun 11 sen atau 0,2 persen menjadi US$ 52,75. Harga minyak Brent naik 1,5 persen selama sepekan.

Pergerakan harga minyak masih dipengaruhi dampak Badai Harvey. Sejumlah kilang sepanjang Gulf Coast ditutup usai banjir di Texas dan Louisiana. Sekitar 22 persen dari total kapasitas penyulingan AS offline pada Kamis pekan ini. Hal tersebut juga menghambat pasokan bensin.

"Departemen Energi AS memberi lampu hijau untuk menaik 1 juta barel minyak dari cadangan strategis. Dengan kata lain kilang lumpuh tidak hanya oleh banjir namun kekurangan minyak karena gangguan impor dan produksi minyak," tulis Analis Commerzbank dalam laporannnya yang dikutip Marketwatch, Sabtu (2/9/2017).

Akan tetapi, analis ragu kalau penarikan cadangan minyak tersebut akan berdampak besar pada pasokan bensin negara tersebut. Data yang dikeluarkan Baker Hughes juga menunjukkan kalau rig minyak AS yang aktif tidak berubah selama seminggu.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya