Telkom dan Lockheed Martin Pantau Perbaikan Satelit Telkom 1

Telkom dibantu Lockheed Martin masih memonitor satelit Telkom 1 pasca anomali yang dialami infrastruktur itu

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 04 Sep 2017, 13:50 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2017, 13:50 WIB
Satelit Telkom 1
Pemulihan satelit Telkom 1 dengan training instan pada VSAT. (Foto: Telkom)

Liputan6.com, Jakarta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) masih berupaya untuk memperbaiki satelit Telkom I yang menyebabkan sejumlah ATM tak beroperasi. Telkom dibantu Lockheed Martin masih memonitor satelit Telkom 1 pasca anomali yang dialami infrastruktur itu pekan lalu.

“Lockheed Martin sebagai manufaktur dari satelit Telkom 1 memberikan dukungan penuh bagi Telkom dalam upaya menganalisa apa yang terjadi ke Telkom 1 pasca anomali Jumat (25/8) hingga sekarang,” tegas VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo di Jakarta, Senin (4/9/2017).

Dikatakannya, satelit Telkom 1 sejauh ini masih merespons perintah dari stasiun pengendali milik Telkom di Cibinong dan memberikan sinyal telemetri. “Dukungan penuh dari Lockheed Martin menunjukkan manufaktur ini memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan Telkom,” pungkasnya.

Secara terpisah, Ketua Asosisasi Satelit Seluruh Indonesia (ASSI) Dani Indra Widjanarko mengungkapkan dalam beberapa bulan belakangan banyak terjadi anomali terhadap 
satelit di angkasa dan beberapa di antaranya melibatkan satelit Telkom I buatan Lockheed Martin.

Beberapa anomali dalam waktu berdekatan di antaranya terjadi pada satelit AMC-9 buatan Alcatel Space (Thales) yang diluncurkan 2003. Satelit NSS 806 (d/h IS-806), buatan Lockheed Martin diluncurkan 1998. Satelit Echostar-3 buatan  Lockheed Martin diluncurkan 1997, dan Intelsat 33 buatan Boeing diluncurkan Agustus 2016  

Ada bermacam-macam penyebab terjadinya anomali satelit seperti solar flare dan radiasi sinar cosmic. Penyebab anomali bisa diteliti dari data-data telemetri yang rutin diterima dari satelit.

"Penyebab anomali bisa bermacam-macam, biasanya bahan bakar habis, baterai rusak, solar array (kumpulan panel, modul, dan sel solar) yang tidak bisa berputar, sistem thruster tidak bekerja, sistem guidance tidak bekerja dan lain sebagainya," pungkasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya