Harga Emas Tertekan Imbas Penguatan Dolar AS

Indeks dolar AS naik 0,6 persen ke posisi 92,45 sehingga membayangi harga emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Sep 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2017, 06:45 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Harga emas melemah sehingga menyentuh level terendah didorong indeks dolar Amerika Serikat (AS) menguat.

Harga emas untuk pengiriman Desember turun US$ 4,7 atau 0,4 persen menjadi US$ 1.328 per ounce. Harga emas melemah dari level tertinggi secara harian di atas US$ 1.340. Harga emas itu terendah sejak 31 Agustus. Sementara itu, harga perak melemah 2,3 sen atau 0,1 persen menjadi US$ 17.867 per ounce.

Indeks dolar AS yang menguat membuat harga emas tertekan. Indeks dolar AS naik 0,6 persen menjadi 92,45. Sementara itu, bursa saham AS menguat meski indeks saham S&P 500 hanya naik terbatas.

Sebelumnya harga emas sempat menguat selama tiga minggu berturut-turut. Hal itu didorong kekhawatiran terhadap Korea Utara yang melakukan uji coba rudalnya. Selain itu, sanksi baru terhadap Korea Utara yang disepakati oleh Dewan Keamanan PBB tidak semaksimal yang diminta Amerika Serikat (AS).

"Tentu ada banyak risiko geopolitik yang mendasari pasar saat ini. Bahkan jika ada tindakan provokasi dan dalam keadaan tenang," ujar Craig Erlam Analis Senior Oanda.

Adapun pasar sedang kebijakan the Federal Reserve atau bank sentral AS. The Federal Reserve sudah menaikkan suku bunga dua kali pada 2017. Ini sebagai respons terhadap pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tingkat pengangguran yang menurun. Akan tetapi data inflasi stagnan sehingga menurunkan harapan pasar soal kenaikan suku bunga. Kebijakan suku bunga the Federal Reserve mempengaruhi harga emas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya