Tumbuh 10 Persen, Laba Bank DKI Rp 524 Miliar di Kuartal III-2017

PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) mencatatkan kinerja keuangan positif pada kuartal III-2017.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 24 Okt 2017, 19:55 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2017, 19:55 WIB
PHOTO: Peringati Hari Batik Nasional, Karyawan Bank DKI Kenakan Baju Batik
Teller Bank DKI sedang melayani nasabah pada Hari Batik Nasional di cabang Jakarta Pusat (02/10). Bank yang memiliki 236 kantor layanan menginstrusikan seluruh karyawan mengenakan baju batik. (Liputan6.com/Pool)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) mencatatkan kinerja keuangan positif pada kuartal III-2017. Salah satu indikatornya adalah meningkatnya Dana Pihak Ketiga Bank DKI per September 2017 yang tumbuh 39,76 persen dari Rp 29,60 triliun per September 2016 menjadi Rp 41,37 triliun per September 2017.

"Peningkatan dana pihak ketiga ini didorong oleh peningkatan aktivitas pengembangan produk dan layanan terutama produk-produk digital banking yang terus didorong Bank DKI," ujar Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta (24/10).

Peningkatan DPK yang signifikan tersebut, lanjut Kresno, utamanya didorong oleh peningkatan Giro yang mengalami pertumbuhan 36,79 persen dari Rp 7,63 triliun per September 2016 menjadi Rp 10,44 triliun per September 2017.

Laba bersih Bank DKI tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 10,79 persen dari Rp 472 miliar per September 2016 menjadi Rp 524 miliar per September 2017.

 Pertumbuhan laba ini lebih didorong oleh adanya peningkatan fee based income yang meningkat 7,3 persen (YoY) dan bersumber dari fee ATM, dan transaksi produk digital banking seperti JakCard dan JakMobile.

Kresno mengatakan, deposito juga tumbuh pesat sebesar 51,46 persen dari Rp 16,04 triliun per September 2016 menjadi Rp 24,29 triliun per September 2017, didorong oleh pertumbuhan deposan baru baik individu maupun korporasi.

Hal ini menandakan kepercayaan terhadap Bank DKI yang semakin meningkat. Adapun tabungan tercatat mengalami peningkatan sebesar 11,92 persen dari Rp 5,93 triliun per September 2016 menjadi Rp 6,64 triliun per September 2017.

Pertumbuhan tabungan didorong oleh sejumlah inovasi Bank DKI yang memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi perbankan seperti pembayaran E-Samsat (Pajak Kendaraan Bermotor), PBB dengan menggunakan ATM dan aplikasi JakMobile, serta aplikasi tabungan Bank DKI JakOne Mobile yang semakin memudahkan nasabah untuk bertransaksi secara less cash dengan penerapan fitur QR (Quick Response) .

Pertumbuhan ini juga turut menopang pertumbuhan total asset Bank DKI yang mengalami kenaikan sebesar 28,36 persen dari Rp 41,35 triliun per September 2016 menjadi Rp 53,08 triliun per September 2017.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya