Pemkab Banyuwangi Gandeng BNI Luncurkan e-Retribusi di Pasar

Ini merupakan pembayaran e-retribusi terintegrasi pertama di Indonesia.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 28 Okt 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2017, 17:00 WIB
Pemkab Banyuwangi gandeng BNI terapkan E-retribusi pasar
Pemkab Banyuwangi gandeng BNI terapkan E-retribusi pasar

Liputan6.com, Jakarta Pemkab Banyuwangi menggandeng PT Bank Negara Indonesia (BNI) meluncurkan sistem pembayaran retribusi berbasis elektronik atau e-retribusi untuk para pedagang pasar tradisional. Ini merupakan pembayaran e-retribusi terintegrasi pertama di Indonesia.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pemerintah kabupaten Banyuwangi berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dalam pengelolaan pendapatan daerah sekaligus memudahkan pedagang dalam membayar retribusi.

"Ini bisa meningkatkan rasa saling percaya antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat lebih percaya karena uangnya kan langsung masuk ke sistem, tidak dibayarkan ke orang per orang. Dulu para pedagang ini takut dananya bocor karena bayarnya ke orang, sekarang langsung terpantau real time ke sistem," ujar Anas dalam keterangannya, nditulis Sabtu (28/10/2017)..

Sebelumnya, e-retribusi juga sudah diluncurkan di Pasar Blambangan dengan menggandeng PT Bank Jatim Tbk. Pasar Banyuwangi dan Pasar Blambangan adalah dua pasar tradisional berskala besar di kabupaten tersebut.

Anas menargetkan, semua pasar tradisional di Banyuwangi terutama yang berskala menengah, akan terlayani sistem ini secara bertahap. "Ini untuk menyukseskan program pemerintah pusat yang menggalakkan gerakan nontunai, sekaligus mendukung cita-cita Presiden Jokowi dalam membentuk ekosistem digital di Indonesia," ujar Anas.

Selain itu, sambung Anas, sistem ini membuat pedagang bisa lebih mudah mengakses perbankan. "Otomatis lewat sistem ini, pedagang sudah jadi mitra bank dalam hal tabungan, nanti kalau butuh pembiayaan lebih mudah karena sudah terkoneksi. Bisa akses KUR dan skema kredit lunak lainnya," ujar Anas.

Lewat e-retribusi, pedagang tinggal menggesekkan kartunya ke perangkat electronic data capture (EDC) yang disediakan bank. "Kartunya ini komplet. Bisa untuk identitas pedagang, tabungan, sampai kartu penyaluran bantuan pemerintah lainnya," kata Anas.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto mengatakan, ini merupakan yang pertama di Indonesia. Karena kartunya tidak hanya digunakan membayar retribusi saja, tetapi bisa untuk keperluan pembayaran lainnya.

"Sebelumnya memang ada e-retribusi, tapi kartunya untuk itu saja. Kalau ini beda, kartu Tap Cash bisa diGunakan keperluan lain, fungsinya combo," kata Actur.

BNI berharap sistem ini bisa meningkatkan produktivitas pedagang di pasar tradisional. "Ini bagian dari upaya kami mengedukasi masyarakat tentang layanan perbankan yang sudah sarat teknologi. Pedagang juga bisa mengakses pembiayaan nantinya karena kita sudah bermitra dalam sistem e-retribusi," ujarnya.

Selain e-retribusi, Pemkab Banyuwangi juga menggandeng BNI dalam pengelolaan e-pajak. Pajak daerah seperti pajak restoran, pajak hiburan, PBB, dan BPHTB nantinya bisa dibayarkan secara online untuk memudahkan pengawasan sekaligus menumbuhkan kepercayaan warga ke pemerintah.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya