RI dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Pengembangan Smart Airport

Sektor transportasi udara berperan besar dalam meningkatkan perekonomian dunia, termasuk di Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Nov 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 14:30 WIB
Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 7 Dunia dan No. 2 Asia Pasifik
Nama bandara kebanggan Indonesia Soekarno Hatta kembali mendapatkan pengakuan dunia.

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerja sama dengan Otoritas Penerbangan Selandia Baru terkait pengembangan smart airport di Indonesia. Salah satunya melalui penyelenggaraan workshop.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, sektor transportasi udara berperan besar dalam meningkatkan perekonomian dunia, termasuk di Indonesia. Pada 2016 lalu, terdapat 3,8 miliar penumpang dan 54,9 juta ton kargo yang terangkut lewat transportasi udara (berdasarkan data Airport Council International).

Di Indonesia, pada tahun ini ditargetkan dapat mengangkut 162 juta penumpang dan 957.000 ton barang domestik dan internasional melalui penerbangan.

"Bandara berkembang bersama dengan maskapai penerbangan untuk menciptakan sebuah sistem transportasi udara yang efisien. Namun, bandara tetap harus terus berkembang baik fasilitasnya maupun teknologinya untuk meningkatkan pelayanan terhadap penggunanya," ujar Agus di Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Tujuan penyelenggaraan workshop perihal smart city adalah sebagai media pertukaran informasi dan best practices guna mengidentifikasi tren, tantangan, dan hambatan di lapangan antara Selandia Baru dan negara-negara di ASEAN terkait rencana pengembangan smart airport di Indonesia.

Agus mengatakan bahwa smart airport sangat diperlukan di Indonesia untuk mengimbangi penerbangan nasional yang juga meningkat pesat dan modern paralel dengan pesatnya pertumbuhan teknologi.

Peningkatan tersebut ditandai dengan penambahan jumlah penumpang dan jumlah pesawat yang sangat tinggi. Untuk itu diperlukan juga sebuah bandara yang sesuai sehingga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan tetap terjamin.

“Masyarakat sebagai penumpang pesawat dan pengguna bandara sekarang sudah semakin pintar. Demikian juga teknologi pesawat terbang yang semakin canggih dan perangkat penerbangan lain yang semakin modern. Tentu saja hal ini harus diikuti oleh sebuah bandara yang semakin pintar pula,” tambah Agus.

Pengembangan sebuah bandara, lanjut Agus, harus memperhatikan tren yang terjadi di masyarakat, tidak hanya di dalam negeri tapi juga internasional. Hal ini karena sifat penerbangan yang lintas negara.

“Untuk itu sangat baik kalau kita bekerja sama dengan otoritas penerbangan negara lain untuk saling berbagi informasi terkait tren serta hambatan dan peluang terkait penerbangan di negara masing-masing,” lanjutnya.

Selandia Baru merupakan salah satu negara yang sudah menerapkan smart airport. Beberapa bandara di negara ini mendapatkan penghargaan internasional sebagai salah satu bandara terbaik.

Hubungan Indonesia dengan Selandia Baru terkait penerbangan sudah dimulai sejak tahun 1988, yaitu dengan ditandatanganinya Air Transport Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the New Zealand relating to Scheduled international flight services pada 27 Mei 1988 di Jakarta. (Yas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya