Setelah Danau Toba, Pemerintah Kembangkan Pariwisata Belitung

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sebagai tujuan wisata, Belitung mesti memiliki daya tarik dan popularitas di dunia.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 01 Nov 2017, 15:30 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 15:30 WIB
Pantai Parai, Bangka Belitung
Pantai Parai, Bangka Belitung, lokasi audisi Liga Dangdut Indonesia (LIDA).

Liputan6.com, Jakarta Setelah Danau Toba, pemerintah akan fokus mengembangkan wisata di Belitung. Belitung ditetapkan sebagai satu dari 10 destinasi wisata utama yang akan dikembangkan pemerintah.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sebagai tujuan wisata, Belitung mesti memiliki daya tarik dan popularitas di dunia. Menurutnya, pengembangan di Belitung harus melibatkan berbagai pihak.

"Jadi Belitung itu kan sebagai 10 destinasi wisata di Indonesia. Kita sudah menetapkan di sana sebagai bandara internasional. Tapi kita memang harus membuat Belitung punya daya tarik dan popularitas di dunia. Kalau membiarkan mereka tumbuh sendiri, akan membuat mereka tidak berdaya," kata dia di Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Budi Karya mengatakan, pemerintah--dalam hal ini Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman--terus melakukan koordinasi. Salah satunya adalah upaya untuk mendorong investasi masuk ke Belitung.

"Tentunya investor membuat banyak hal investasi di sana. Kita juga melalukan effort yang jelas, kita menyatukan swasta yang ada di sana. Menyatukan pemerintah daerah dan pemerintah pusat membuat aksi konkret, persiapan yang riil," jelas dia.

Ia menambahkan, supaya pariwisata di Belitung dilirik maka berbagai fasilitas di sana harus lengkap. "Mesti ada restoran, mesti ada tempat wisata complementary yang ada," kata Budi Karya.

Sejalan dengan itu, pemerintah akan terus meningkatkan kampanye atau promosi. Di samping itu, pemerintah juga memberi kepastian transportasi di Belitung.

"(Yang urgent) Saya pikir promosi, dan kepastian penerbangan. Sekarang kan wait and see penerbangan lewat Jakarta. Harus langsung Singapura, Malaysia, China supaya menarik. Sekarang sudah langsung tinggal eksekusinya," tukas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya