PTPP Siap Operasikan Terowongan Kereta Terpanjang Akhir 2018

Terowongan ini merupakan salah satu jalur transportasi kereta api yang menghubungkan Cilacap dan Purwokerto.

oleh Nurmayanti diperbarui 30 Nov 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2017, 17:00 WIB
Terowongan Notog merupakan salah satu jalur transportasi kereta api yang menghubungkan Cilacap dan Purwokerto. (Dok PTPP)
Terowongan Notog merupakan salah satu jalur transportasi kereta api yang menghubungkan Cilacap dan Purwokerto. (Dok PTPP)

Liputan6.com, Jakarta PT PP (Persero) Tbk terus menggenjot pembangunan proyek Terowongan Notog BH 1440, yang merupakan proyek terowongan double track pertama dan terpanjang di Indonesia. Proyek sepanjang 471 meter ini, ditargetkan bisa beroperasi pada akhir 2018.

Proyek terowongan Notog berlokasi di Desa Notog, Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pembangunannya menggunakan metode NATM (New Austrian Tunnel Method.

"Saya berharap proyek ini dapat selesai tepat pada waktunya, yaitu bulan Desember 2018 tentunya dengan standar kualitas yang baik dan memuaskan. Perseroan harus bangga karena proyek ini 100 persen dikerjakan oleh anak bangsa tanpa campur tangan dari luar negeri,” ujar Komisaris Utama PTPP Andi Gani Nena Wea, Kamis (30/11/2017).

Terowongan ini merupakan salah satu jalur transportasi kereta api yang menghubungkan Cilacap dan Purwokerto. Di mana jalur tersebut merupakan konektivitas utama bagi masyarakat Jawa Tengah.

Adapun yang sedang dibangun saat ini merupakan terowongan kedua. Terowongan Notog BH 1440 yang lama dibangun pada tahun 1914-1915 oleh perusahaan Kereta Api Hindia Belanda, Staats Spoorwegen (SS).

Terowongan Notog merupakan terowongan single track lengkung, yakni jalur berbelok dengan panjang 260 meter menembus bukit Gamping di Desa Notog Kecamatan Patikraja.

Sementara terowongan Notog baru yang mulai dibangun pada 2017 oleh PTPP berada di sisi selatan terowongan eksisting yang berjarak sekitar 200 meter dan memiliki lengkungan atau R existing R 800.

Jalur kereta api dengan panjang 550 meter ini dapat memangkas jarak tempuh dari Notog menuju Kebasen sepanjang 300 meter dengan kecepatan maksimum kereta saat ini dalam terowongan adalah 100-120km/jam.

Dalam pembangunan terowongan ini tim proyek Terowogan Notog BH 1440 membuat terobosan baru dengan membuat sebuat alat yang dinamakan Shotcrete Machine dan merupakan sebuah alat semprotbeton robotik.

Selain itu ada pula inovasi lainnya yakni material pengisi forepolling yang awalnya menggunakan cement base menjadi chemical material (polyurethane), serta sliding form atau bekisting terowongan semi hidrolik.

Inovasi-inovasi yang ada diharapkan dapat dipakai di proyek-proyek serupa kedepannya sehingga pekerjaan dapat menjadi lebih efisien baik dari segi waktu, biaya maupun tenaga.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya