Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sebesar Rp 62,44 triliun pada 2018. Adanya penyaluran dana ini diharapkan dapat mengejar ketertinggalan infrastruktur pelayanan publik di daerah.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Boediarso Teguh Widodo menjelaskan, dari Rp 62,44 triliun tersebut, nantinya pencairan dana tersebut terbagi menjadi tiga tahapan.
"Tahap pertama sebesar 25 persen dari pagu alokasi, itu paling cepat Februari, paling lambat Juli. Tahap kedua, sebesar 45 persen, paling cepat April, paling lambat Oktober. Tahap ketiga, pencairan untuk selisih pagu realisasi, paling cepat September, paling lambat Desember," ujar dia dalam Pelatihan Wartawan di Jeep Station Indonesia, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/12/2017).
Advertisement
Baca Juga
Dari alokasi DAK Fisik, pemerintah telah memasang sejumlah target pembangunan infrastruktur di daerah. Untuk penyediaan sumber air minum layak, ditargetkan akan melayani 510.412 rumah tangga, 716.352 rumah tangga melalui pembangunan 448 SPAM dan 243.170 rumah tangga melalui peningkatan SPAM bukan jaringan perpipaan.
"Untuk jalan, kemantapan jalan provinsi 73,38 persen dan kabupaten/kota 62,88 persen," lanjut dia.
Untuk pendidikan, rehabilitasi ruang belajar SD sebanyak 39.220 unit, SMP 13.402 unit dan SMA/K 5.855 paket. Untuk pembangunan ruang kelas baru SD sebanyak 5.694 unit, SMP 4.095 unit dan SMK/K 4.466 paket. Untuk mengadaan alat peraga dan buku SD sebanyak 19.488 unit, SMP 10.345 unit dan SMA/K sebanyak 8.848 paket.
DAK Fisikuntuk irigasi dan pertanian ditargetkan pembangunan atau peningkatan jaringan irigasi seluas 51.000 hektar (ha), rehabilitasi jaringan irigasi seluas 771.850 ha, perbaikan sumber air 8.200 unit dan jalan usaha tani 600 kilometer.
"Untuk perumahan, ada pembangunan baru dan peningkatan kualitas sebanyak 225.804 rumah tangga," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kesehatan
Kemudian, pada bidang kesehatan akan dialokasikan untuk prasarana dan sarana sebanyak 15.716 unit, alat kesehatan 26.387 unit dan kefarmasian 2.273 unit.
Untuk pembangunan sanitasi 127.500 SR untuk SPAL terpusat, pembangunan 1.700 unit SPAL terpusat, penyediaan 500 ribu unit tangki septik dan penyediaan 20 unit truk tinja.
"Kita juga berharap adanya 10 pembangunan IPLT (Instalasi Pengelola Lumpur Tinja). Kemudian, penyediaan sarana sanitasi individual perdesaan di desa dan kelurahan sebanyak 2,1 juta unit," tandas dia.
Advertisement