Uang PKH Rp 1,8 Juta Bisa Cair Mulai Februari 2018

Jokowi menyebut dana PKH sudah dapat dicairkan mulai 1 Februari 2018 untuk tahap pertama. Nilainya Rp 1,89 juta per tahun.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Jan 2018, 19:37 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2018, 19:37 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kupang (foto: Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, dana Program Keluarga Harapan (PKH) sudah dapat dicairkan oleh penerima mulai 1 Februari 2018 untuk tahap pertama. Total dana yang disiapkan dalam program tersebut sebesar Rp 1,89 juta per tahun, dan dapat diambil beberapa kali pencairan.

“Doakan kalau tahun depan anggaran berlebih akan ditingkatkan lagi,” kata Jokowi seperti dikutip dalam laman resmi Setkab di Jakarta, Selasa (16/1/2018).

Jokowi menjelaskan, PKH diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan anak-anak dari keluarga penerima dalam menempuh pendidikan, serta membantu meningkatkan gizi pada anak.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyerahkan bantuan bagi para pelajar tingkat SD hingga SMA atau SMK, serta pelajar yang mengikuti program kelompok belajar (Kejar) paket A, B, dan C melalui penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Sebanyak 1.771 pelajar mendapatkan bantuan langsung Jokowi. Rinciannya adalah 653 pelajar SD, 555 pelajar SMP, 119 pelajar SMA, 297 pelajar SMK, dan 147 pelajar Kejar Paket.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan atau yang akrab disapa Aher ini mengapresiasi secara khusus pemberian bantuan pendidikan untuk para pelajar di wilayahnya. Dia menyebut bahwa bantuan KIP ini akan memberikan motivasi tersendiri bagi para pelajar.

“Penyerahan KIP oleh Pak Jokowi ini makin memacu upaya pendidikan di Jawa Barat dan memotivasi anak-anak di Jawa Barat untuk terus belajar,” ucap Aher.

Tonton Video Pilihan di Bawah Ini:

Bulog Pastikan Stok Beras Bansos Cukup hingga April

Rapat koordinasi Tingkat Menteri Pelaksanaan Bansos Pangan menugaskan Perum Bulog untuk menyediakan dan penyaluran beras bantuan sosial (bansos) ke titik distribusi sebelum diserahkan kepada 14,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Karyawan Gunarso, atau yang akrab disapa Wawan menyatakan, Bulog akan menyerahkan sekitar 142 ribu ton beras bansos kepada KPM yang tersebar di sejumlah titik.

"Pada bulan Januari ini, kita akan salurkan beras kurang lebih 142 ribu ton, untuk KPM di sekitar 54 ribu titik," ujarnya di kantor Kemenko PMK, Selasa (16/1/2017).

Wawan juga menyebutkan, Bulog membentuk tim yang nantinya akan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), untuk melakukan pengawasan lapangan terkait penyaluran beras bansos.

"Terkait pengawasan, kita akan ada tim koordinasi dan tim pengendali, yang secara tugas ada di bawah Kemenko PMK. Bulog tugasnya hanya menyiapkan barang, mendistribusikan sampai ke titik distribusi, dan melakukan monitoring," tutur dia.

Perihal pertambahan jumlah beras bansos pada bulan-bulan mendatang, Wawan mengatakan, pihaknya harus terlebih dahulu mengevaluasi proses distribusi yang terjadi pada Januari ini, dan belum bisa memberikan angka secara pasti.

"Beras bansos ini pokoknya dijual di harga Rp 10 ribu per kg. Untuk ketersediaan, stok bulog untuk kebutuhan beras bansos cukup untuk sampai Maret dan April," tukasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya