Mau Gulingkan Donald Trump, Miliarder Ini Lakukan Hal Tak Terduga

Miliarder Tom Steyer punya keinginan besar agar Presiden AS Donald Trump bisa mundur dari jabatannya.

oleh Vina A Muliana diperbarui 24 Jan 2018, 20:04 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2018, 20:04 WIB
Miliarder Tom Steyer
Miliarder Tom Steyer

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder yang juga pendukung Partai Demokrat, Tom Steyer, punya keinginan besar agar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa mundur dari jabatannya. Agar hal itu bisa terwujud, pria 60 tahun ini rela melakukan hal yang tidak terduga.

Steyer dilaporkan telah menggelontorkan puluhan juta dolar AS untuk menayangkan iklan TV yang memengaruhi masyarakat untuk mendukung keinginannya tersebut. Ia juga telah mengumpulkan lebih dari empat juta alamat email masyarakat yang setuju dengan rencananya untuk memaksa Presiden Trump mundur.

Seperti dikutip dari New York Times, Kamis (25/1/2018), Steyer kini sedang meminta para pemilih tersebut untuk memanggil anggota parlemen kongres liberal dan mendorong pemecatan Trump dari jabatannya.

Meski demikian, beberapa pemimpin Partai Demokrat tengah melakukan pembicaraan dengan Steyer untuk mengurungkan niat tersebut. Namun, hal ini tampaknya tidak digubris oleh miliarder tersebut.

Steyer malah menggencarkan aksinya dalam beberapa minggu terakhir. Beberapa media bahkan menggolongkan ia sebagai salah satu kritikus paling vokal dalam pemerintahan Trump.

"Kami hanya ingin menyampaikan kebenaran bagi penduduk Amerika Serikat, dan ini merupakan kebenaran yang penting," tutur Steyer.

"Dan juka Anda berpikir ini hanya urusan politis, sangat disayangkan sekali," lanjut dia lagi.

Steyer telah menyampaikan niatnya saat aksi hak wanita di Chicago. Dia ingin bahwa kegiatan tersebut bisa lebih dilirik secara politik. Steyer juga tengah fokus untuk memobilisasi para pemilih muda dan merebut kursi-kursi Partai Republik sehingga DPR kembali dikuasai Demokrat.

Menurut Steyer, masyarakat Amerika ingin melihat Donald Trump mundur dari jabatannya. Dia yakin bisa melawan kebijakan Trump dan mencoba melengserkan dari jabatannya secara bersamaan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya