Usai Gempa, Operasional Pelabuhan Pelindo II Tak Terganggu

IPC tetap mengutamakan seluruh keamanan dan keselamatan seluruh pekerja.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 24 Jan 2018, 11:15 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2018, 11:15 WIB
Capai USD 15,09 Miliar, Ekspor Oktober Meningkat
Suasana bongkar muat di Jakarta International Contener Terminal (JICT),Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (16/11). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Oktober mencapai US$ 15,09 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan operasional yang mencakup arus kapal dan barang di PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/ Pelindo II atau Indonesia Port Corporation (IPC) berjalan lancar paska gempa bumi 6,1 SR yang berpusat di Barat Daya Banten Selasa siang kemarin. Gempa tersebut dirasakan sebagian besar wilayah barat Pulau Jawa.

Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya menjelaskan, perseroan mengelola empat cabang pelabuhan yang memiliki wilayah operasi di Pulau Jawa. Keempat pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Ciwandan Banten, Cabang Pelabuhan Sunda Kelapa, Cabang Pelabuhan Tanjung Priok dan Cabang Pelabuhan Cirebon.

"Setelah gempa bumi tersebut dipastikan seluruh aktivitas bongkar muat di Pelabuhan berjalan dengan baik," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (24/1/2018).

Elvyn melanjutkan, IPC tetap mengutamakan seluruh keamanan dan keselamatan seluruh pekerja baik operasional maupun non-operasional dengan mengacu kepada aturan berdasarkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

"IPC juga memastikan seluruh pelayanan jasa kepelabuhanan tetap berjalan lancar,” ujar dia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kekuatan 6,1 SR

Gempa 6,1 SR Guncang Jakarta, Penghuni Gedung Tinggi Berhamburan
Gempa 6,1 SR Guncang Jakarta, Penghuni Gedung Tinggi Berhamburan (Liputan6.com/M. Radityo)

Untuk diketahui, Selasa ini sekitar pukul 13.34 WIB wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa bumi tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan 6,1 SR terjadi dengan koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Provinsi Banten, pada kedalaman 61 km.

Sebelumnya, BMKG menginformasikan gempa tersebut berkekuatan 6,4 SR. Pusat gempa berada di 7,21 Lintang Selatan dan 105,91 Bujur Timur, tepatnya di 81 km Barat Daya Lebak, Banten dengan kedalaman 10 km.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bogor.

"Gempa bumi selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia," ujar Riyadi dalam siaran persnya.

Hingga pukul 13.46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

"Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Cilangkahan diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Riyadi.

Gempa Susulan

Gempa 6,1 SR Guncang Jakarta, Penghuni Gedung Tinggi Berhamburan
Gempa 6,1 SR Guncang Jakarta, Penghuni Gedung Tinggi Berhamburan (Liputan6.com/Sunariyah)

Kabar akan terjadinya gempa susulan 7,5 SR malam ini beredar di media sosial. Isu tersebut mengatasnamakan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Selasa (23/1/2018) malam, BMKG menyatakan bahwa kabar gempa tersebut tidak benar. Isu tersebut harus diluruskan agar tidak meresahkan masyarakat.

Berikut penjelasan lengkap dari BMKG:

Sehubungan dengan adanya berita yang meresahkan dan beredar di masyarakat, yaitu "Diharap keluar rumah nanti malam pukul 22.30-23.59 dikarenakan petensi gempa susulan sebesar 7,5 SR Magnitude. Bagi yang tahu harap sebarkan berita penting ini." Berita tersebut dibuat dengan mengatasnamakan BMKG, maka dengan ini kami sampaikan sbb :

- Berita tersebut tidak benar dan BMKG TIDAK PERNAH menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut.

- Berita itu hanya HOAX/ISU yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan membohongi masyarakat, karena isu tersebut TIDAK mempunyai dasar ilmiah yang jelas.

- Perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi.

- Perlu diketahui juga bahwa informasi tinggi gelombang laut yang saat ini beredar merupakan informasi peringatan dini tinggi gelombang laut rutin yang terkait dengan kemaritiman.

- Oleh karena itu, masyarakat diimbau dan diharapkan tidak terpengaruh serta tidak perlu dihiraukan dengan informasi tersebut.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG senantiasa membuka layanan informasi gempa bumi dan tsunami 24 jam, yaitu melalui:call center 021-6546316

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya