Dolar AS Turun ke Level Terendah, Harga Emas Makin Berkilau

Harga emas sentuh level tertinggi dalam setahun didorong komentar Menteri Keuangan AS soal dolar AS yang melemah positif untuk perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Jan 2018, 06:45 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2018, 06:45 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Harga emas reli ke level tertinggi dalam setahun. Hal itu didorong komentar pejabat Amerika Serikat (AS) soal dolar AS yang tertekan.

Sentimen itu juga membuat dolar AS berada ke level terendah dalam tiga tahun dan aksi beli terjadi untuk emas. Harga emas untuk pengiriman Februari naik US$ 19,60 atau 1,5 persen ke posisi US$ 1.356,30 per ounce. Angka itu tertinggi sejak 18 Agustus 2016.

Harga emas menguat usai Menteri Keuangan AS Steven Munchin menuturkan, dolar AS tertekan positif untuk perdagangan AS. Indeks dolar AS pun melemah terhadap enam mata uang asing lainnya. Indeks dolar AS turun 1 persen ke posisi 89.244. Harga emas biasanya berbanding terbalik dengan dolar AS.

"Sejumlah sentimen membantu penguatan harga emas. Mendominasi sentimennya dari dolar AS yang tertekan," ujar Trey Reik, Senior Portfolio Manager Sprott Asset Management, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (25/1/2018).

Sementara itu, Fawad Razaqzada, Analis Teknikal Forex.com menyatakan, pernyataan menteri keuangan AS juga mengharapkan pertumbuhan ekonomi AS. Ini dapat dukung dolar AS dalam jangka panjang. "Jika ia benar, dolar AS dapat kembali menguat," ujar dia.

Ia prediksi dolar AS dapat kembali menguat usai pemerintah AS kembali mendapatkan dana setelah 8 Februari 2018.

Adapun harga logam lainnya juga menguat. Harga perak naik 58 sen atau 3,4 persen ke posisi US$ 17.489 per ounce. Harga Platinum menguat 0,8 persen ke posisi US$ 1.015,80 per ounce.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Harga Emas Menguat pada Perdagangan Kemarin

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Sebelumnya, harga emas naik pada perdagangan Selasa karena pelemahan nilai tukar dolar AS. Mata uang Amerika Serikat ini jatuh ke posisi terendah dalam tiga tahun.

Namun, berakhirnya ketidakpastian yang diciptakan oleh penutupan pemerintahan AS selama tiga hari membatasi penguatan harga emas.

Mengutip Reuters, Rabu 24 Januari 2018, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen ke level US$ 1.337,36 per ounce pada pukul 01:38 waktu New York, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi dalam satu pekan di US$ 1.339,09 per ounce.

Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup naik US$ 4,80 atau 0,4 persen ke level US$ 1.336,70 per ounce.

"Kelanjutan pelemahan pada dolar AS memberikan dukungan kepada harga komoditas termask emas di seluruh perdagangan," jelas analis High Ridge Futures di Chicago, David Meger.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya