Liputan6.com, Jakarta - Punya teman yang hobi berutang memang rasanya menyebalkan. Sebenarnya, sekali atau dua kali saja masih wajar, tetapi bagaimana kalau berutang itu sudah menjadi kebiasaan? Bahkan, terkadang teman tersebut meminjam uang untuk membeli barang yang menurutmu tidak penting.
Daripada sebal sendiri, kamu bisa belajar cara menghadapi teman yang suka berutang ala Swara Tunaiku berikut ini. Semoga bisa menjadi langkah antisipasi untuk menghadapi teman yang hobi berutang, ya.
Advertisement
Baca Juga
Berikut uraiannya:
1. Beranikan untuk berkata tidak
Masih sedikit orang yang memiliki keberanian menolak permintaan orang lain, termasuk soal meminjam uang. Karena merasa tidak enak atau enggan, akhirnya kamu meminjamkan uang pada sahabatmu.
Namun mulai dari sekarang, kamu harus memupuk keberanian dan belajar menolak permintaan teman. Bisa dimulai dengan hal kecil seperti menolak permintaan untuk mentraktir makan dan minum.
Jika kamu sudah punya keberanian untuk menolak permintaan ini, maka hal sama bisa kamu lakukan saat mereka meminjam uang. Dengan sering ditolak, temanmu akan berpikir ulang sebelum meminjam uang padamu.
2. Rasa khawatir itu wajar
Saat pertama kali menolak permintaan teman, pasti akan ada rasa khawatir. Seperti ketakutan jika teman tidak bisa menyelesaikan masalah atau malah marah kepadamu. Hal ini merupakan suatu hal yang wajar, sehingga tidak perlu kamu pikirkan lebih jauh.
Kamu tidak perlu khawatir berlebihan dan merasa bersalah karena menolak permintaannya. Yakinkan diri bahwa cara ini bisa menjadi media pembelajaraan untuknya. Bahwa dia telah terhindar dari jeratan utang yang lebih banyak dengan kamu menolak permintaannya.
3. Bawa sedikit uang saat hangout
Cara ini cukup ampuh buat kamu yang tidak ingin ditodong untuk traktir minuman atau makan saat hangout. Bawa sedikit uang dari rumah yang hanya cukup untuk membayar pesananmu. Sehingga, saat ada teman yang minta dibayari, kamu bisa mengatakan kalau hanya membawa sedikit uang. Jadi, tidak bisa membayar makanan atau minuman sahabatmu.
4. Buat catatan utang
Selintas memang terlihat pelit atau perhitungan, tetapi membuat catatan utang sangat penting, lo. Kamu perlu mencatat semua transaksi dan utang sahabatmu.
Nantinya, kamu bisa menggunakan catatan ini kalau temanmu akan berutang lagi. Kamu cukup menjabarkan detail utang sehingga dia tidak akan meminjam uang padamu lagi. Temanmu pun akan merasa kalau telah membuatmu repot.
Advertisement
5. Sesekali balas dendam
Jika sahabatmu sering minta traktiran, maka kamu bisa melakukan hal yang sama, lo. Dulu, kamu sering mentraktir sahabatmu di kafe A. Maka, ajak temanmu untuk hangout di kafe A.
Kini, minta si dia untuk gantian mentraktir makan dan minum. Jelaskan bahwa sebelumnya kamu sudah mentraktir, maka kini gantian dia yang mentraktir.
Secara tidak langsung, cara ini bisa jadi pengingat agar temanmu tidak menghindar lagi saat harus membayar tagihan makan.
6. Kurangi obrolan tentang penghasilan
Teman yang tahu kalau kamu punya penghasilan yang lebih banyak, tidak akan merasa bersalah jika sering berutang. Jika kamu sering membicarakan soal penghasilanmu, maka temanmu makin betah saja untuk berutang padamu. Sebisa mungkin kurangi obrolan tentang penghasilanmu di depan teman-teman.
7. Klasifikasikan teman oportunis atau teman sejati
Setelah melihat keenam kriteria di atas, kamu bisa mengklasifikasikan sendiri mana teman oportunis dan mana teman sejati. Apakah teman tersebut memang tulus atau malah hanya memanfaatkanmu saja.
Jika memang tulus, meski kamu punya banyak penghasilan pasti tidak akan berpengaruh pada kebiasaannya dalam meminjam uang. Lain cerita kalau dia adalah teman oportunis. Kamu hanya akan dimanfaatkan sebagai tempat berutang.
Tak perlu kecewa ataupun sedih saat mereka menjauh ketika kamu menolak untuk meminjamkan uang padanya. Kamu masih punya banyak teman yang tulus bersahabat denganmu, kok.
Kini, kamu tidak lagi bingung kan untuk menghadapi teman yang suka meminjam uang?
Advertisement