Perputaran Uang saat Sidang Tahunan IMF di Bali Diprediksi Capai Rp 4 Triliun

Perputaran uang yang besar itu mengingat Sidang tahunan IMF dan Bank Dunia itu dihadiri sekitar 15 ribu delegasi dari 189 negara.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Feb 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2018, 17:00 WIB
Logo IMF
(Foto: aim.org)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia menyatakan perputaran uang saat berlangsungnya Sidang Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang dijadwalkan di Nusa Dua, Bali pada Oktober 2018 bisa mencapai Rp 4 triliun.

"Ini akan menjalankan ekonomi di Bali lebih kencang," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman seperti dikutip dari Antara, Minggu (11/2/2018).

Menurut dia, perputaran uang dengan nilai yang besar itu didorong kebutuhan memenuhi pertemuan tersebut di antaranya akomodasi dan makan minum. Kemudian transportasi hingga jasa telekomunikasi dan kebutuhan kegiatan pendukung lainnya.

Perputaran uang yang besar itu mengingat Sidang tahunan IMF dan Bank Dunia itu dihadiri sekitar 15 ribu delegasi dari 189 negara.

Para undangan merupakan para petinggi bank sentral negara peserta, praktisi keuangan, ekonom, penentu kebijakan ekonomi, praktisi dan delegasi lainnya yang tentunya akan mengeluarkan belanja yang tidak sedikit selama mereka di Bali.

Menjelang pelaksanaan pertemuan ekonomi dunia itu, sejumlah persiapan tengah dilakukan di antaranya pembangunan proyek infrastruktur di antaranya jalur jalam bawah tanah atau "underpass" di simpang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Selain itu juga ada pengembangan pelabuhan marina (tourism port) di Benoa, Denpasar dan proyek perluasan apron pesawat di Bandara Ngurah Rai untuk mendukung kapasitas parkir pesawat berbadan lebar mengakomodasi tingginya lalu lintas penerbangan menjelang pertemuan akbar itu.

Pria yang akrab disapa CIK itu menambahkan pelaksanaan sidang tahunan itu juga menjadi salah satu indikator pendorong pertumbuhan ekonomi Bali.

Tahun 2018, bank sentral itu memprediksi pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata mencapai kisaran 6-6,4 persen atau melampaui pencapain tahun 2017 sebesar 5,59 persen.

Pemerintah Indonesia menyiapkan dana sekitar Rp868 miliar untuk menyukseskan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia 2018.

Dana yang diambil APBN 2018 itu dikucurkan untuk pembangunan proyek infrastruktur, akomodasi delegasi dan kebutuhan lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bakal Ada 2.000 Pertemuan dalam Gelaran IMF-Bank Dunia di Bali

Pura Tanah Lot
Ritual di Pura Tanah Lot, Tabanan, Bali. (Yudha Maruta/Liputan6.com)

International Monetary Fund (IMF) and World Bank (WB) Annual Meeting 2018 yang digelar di Bali pada Oktober 2018 akan menjadi gelaran ekonomi akbar. Pasalnya, dalam gelaran tersebut akan ada kurang lebih 2.000 pertemuan baik antarnegara maupun antarlembaga dalam berbagai jenjang.

Kepala Satuan Tugas (Task Force) IMF-WB Annual Meeting 2018 Peter Jacob mengatakan, 189 menteri keuangan dan kepala Bank Sentral dari 189 negara dipastikan menghadiri pertemuan yang berlokasi di Nusa Dua tersebut. Termasuk di dalamnya adalah puluhan kepala negara dan kepala pemerintahan turut hadir dalam forum ekonomi dunia tersebut.

"Akan terjadi banyak kesepakatan baik itu secara global, kawasan maupun regional," ujar Jacob di sela sela pelatihan wartawan daerah di Kantor Pusat Bank Indonesia Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Indonesia sebagai tuan rumah tentu saja akan memanfaatkan forum ini secara maksimal dan menjadi bagian penting dalam kesepakatan terkait perekonomian dunia. Seluruh potensi akan dipaparkan khususnya terkait potensi ekonomi konvensional dan syariah.

Kesiapan sebagai penyelenggaraan juga terus dipersiapkan secara baik. Data terakhir sebanyak 17.000 delegasi sudah memastikan akan hadir di Bali dengan melakukan pemesanan hotel di wilayah Bali. Angka itu belum termasuk pemesanan kamar hotel di beberapa wilayah sekitar Bali.

Perputaran uang jangka pendek selama satu minggu saat pelaksanaan IMF-WB AM 2018 diprediksi akan menembus angka US$ 17 juta. Keuntungan lain yang juga dikejar Indonesia sebagai tuan rumah adalah keuntungan investasi jangka panjang yang ditawarkan dalam pertemuan antar pemerintahan atau G to G dan antarpebisnis atau B to B.

"Kita secara maksimal akan memaparkan kondisi ekonomi kita yang sangat baik saat ini, tujuannya untuk menarik minat para investor untuk masuk dan menanamkan modal ke sini," kata Peter Jacob.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya