Jokowi Tegaskan Tak Ada Pengurangan Spesifikasi Proyek Tol Becakayu

Presiden Jokowi meminta kepada perusahaan kontraktor atau pemilik proyek untuk memiliki divisi khusus yang mengawasi dan bertanggung jawab atas keselamatan kerja.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Mar 2018, 15:37 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2018, 15:37 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin pelantikan Irjen (Pol) Heru Winarko sebagai Kepala BNN di Istana Negara, Kamis (1/3). Heru Winarko menggantikan Komjen Pol Budi Waseso yang memasuki masa pensiun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kepada seluruh pihak bahwa proyek jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dilaksanakan sudah sesuai dengan spesifikasi dan standar konstruksi yang ada.

Dia juga membantah terdapat informasi yang berkembang adanya pengurangan spesifikasi di proyek Tol Becakayu sehingga terjadi kecelakaan yang menyebabkan beberapa pekerja luka-luka pada 20 Februari 2018.

"Tidak ada pengurangan spesifikasi dalam proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Ini perlu saya sampaikan untuk menimpali isu yang berkembang terkait kecelakaan kerja jatuhnya material tol yang mencederai tujuh pekerja beberapa waktu lalu," tulis Jokowi dalam akun Facebooknya, Sabtu (9/3/2018).

Meski tak ada pengurangan spesifikasi, Jokowi tetap meminta kepada perusahaan kontraktor atau pemilik proyek untuk memiliki divisi khusus yang mengawasi dan bertanggung jawab mengenai keselamatan kerja ini. Divisi itu baik di level direksi atau manajer.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan dua hal penting yang harus diutamakan dalam pelaksanaan proyek pembangunan Tol Becakayu maupun infrastruktur lainnya, yaitu kedisiplinan dan pengawasan.

"Disiplin dalam bekerja dan ada pengawasan, supervisi yang rutin melihat, mengecek, mengontrol, memonitor," tutupnya.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membuka kemungkinan untuk memberikan sanksi lebih berat kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Hal ini seiring adanya dugaan bahwa batang baja pengikat bracket proyek Tol Becakayu dikurangi dari 12 batang menjadi hanya 4 batang.

Ketua Komite Keselamatan Konstruksi (K3) Syarif Burhanudin mengatakan, saat ini pihaknya masih menginvestigasi pengurangan baja pengikat bracket tiang yang jadi faktor kecelakaan konstruksi. Dalam waktu dekat, dirinya akan menyampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Waskita Karya Lanjutkan Pengerjaan 38 Proyek

Tiang Girder Tol Becakayu Ambruk
Reruntuhan material dari tiang girder proyek Tol Becakayu yang ambruk di dekat Gerbang Tol Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (20/2). Untuk sementara pengerjaan proyek ini dihentikan untuk kepentingan penyelidikan. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali melanjutkan pengerjaan proyek Tol Becakayu setelah evaluasi Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) menyatakan proyek ini lolos dan merekomendasikan pengerjaannya boleh berlanjut.

Tepatnya, kemarin telah dilakukan inspeksi mendadak menyangkut kesiapan K3, alat, SDM, dan material oleh Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk Dono Parwoto atas instruksi langsung Direktur Utama. “Berdasarkan instruksi Direktur Utama, kemarin melakukan pengecekan langsung ke lokasi akan kesiapan K3, alat yang akan digunakan, SDM dan material," tegas Dono dalam keterangan tertulis, Sabtu, 3 Maret 2018.

Proyek jalan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) merupakan salah satu di antara 20 proyek PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang dinyatakan lolos oleh Komite Keselamatan Konstruksi.

Dari 40 proyek yang dilakukan evaluasi secara bertahap dan simultan sejak 20 Februari hingga 28 Februari 2018 pukul 14.00 WIB, sebanyak 38 proyek telah mendapat rekomendasi lanjut.

Ke-20 proyek Waskita Karya yang lolos evaluasi oleh KKK tersebut adalah: LRT Palembang, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Jakarta-Cikampek II Elevated, Salatiga-Solo, Pasuruan-Probolinggo, Krian-Legundi-Bunder, Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Permata Panggang, Permata Panggang-Kayu Agung, Kayu Agung-Palembang-Betung.

Selain itu adalah Ciawi-Sukabumi, Cimanggis-Cibitung, Cinere-Serpong, Cibitung-Cilincing, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Gempol-Pasuruan, Manado-Bitung, Kunciran-Serpong.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya