Menteri Rini Ungkap Alasan Bentuk BUMN Fund

Manajemen BUMN harus mau berubah mengikuti perkembangan zaman.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 01 Apr 2018, 17:34 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2018, 17:34 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno. (Foto: Dok Humas BUMN)
Menteri BUMN Rini Soemarno. (Foto: Dok Humas BUMN)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, BUMN Fund dibentuk agar bisa memberi manfaat untuk membeli produk-produk pasar modal.

Keberadaan BUMN Fund juga dirasa dapat memberikan dukungan terhadap proyek infrastruktur yang belum berstatus brown field, atau masih green field.

Proyek infrastruktur brown field adalah proyek lanjutan dari pembangunan yang sudah ada. Sedangkan proyek infrastruktur green field merupakan proyek yang pembangunannya baru dimulai.

Rini menjelaskan, tujuan utama dari dibuatnya BUMN Fund adalah untuk memperkuat pasar modal dalam negeri, serta mengangkat nilai Rupiah yang kian melemah akibat penguatan Dollar Amerika Serikat (AS).

"Yang paling utama memang untuk menguatkan pasar modal. Sekarang kan Dollar sedang menguat, sementara Rupiah melemah. Tapi kalau dilihat, fundamental ekonomi Indonesia itu sebetulnya sangat bagus, jadi tidak semestinya turun," jelasnya di Jakarta, Minggu (4/1/2018).

Dia mengungkapkan, dibentuknya BUMN Fund ini dapat menstabilkan pasar modal di Indonesia, sehingga bisa melakukan kegiatan seperti membeli saham hingga membeli obligasi yang sedang turun.

Adapun sebelumnya, Kementerian BUMN telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) guna membentuk BUMN Fund atau pendanaan infrastruktur.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Rini pun turut berbicara soal peluang PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjadi subholding gas dari PT Pertamina (Persero). Dengan demikian, PGN bakal memiliki wewenang penuh untuk mengelola PT Pertamina Gas (Pertagas) sehingga bisa mengoptimalkan potensi bisnis di sektor gas.

"Masih dalam proses, kita selesaikan dulu. Alhamdulillah sudah ditandatangani Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati) untuk PGN diputuskan masuk ke Pertamina," tukas dia.

Tahun Depan Tak Ada Lagi BUMN Rugi

Menteri BUMN Rini Soemarno dan para Direksi BUMN (Dok Foto: Humas Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Rini Soemarno dan para Direksi BUMN (Dok Foto: Humas Kementerian BUMN)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan tidak akan ada lagi BUMN yang merugi mulai tahun depan.

"Tahun depan tidak ada lagi BUMN yang rugi dan pelayanannya semakin baik kepada masyarakat," kata Menteri Rini dalam acara HUT ke-117 PT Pegadaian (Persero) di Lapangan Aldiron Jakarta, Minggu (1/4/2018).

Ia mengatakan, untuk mencapai target tersebut maka manajemen BUMN harus mau berubah mengikuti perkembangan zaman. Manajemen BUMN harus dibuat berbasis digital dan melibatkan kaum milenial.

"Manajemen BUMN harus manajemen zaman now yang melibatkan generasi milenial, maju bersama mereka," dia menuturkan.

Selain itu, dia kembali menekankan BUMN harus saling bersinergi agar mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian bangsa. 

"Saya menekankan selalu, BUMN, kita ada di sini kita milik bangsa, karena itu kita harus sinergi bersama, BUMN hadir untuk negeri," katanya.

Pesan  Rini lainnya, BUMN diminta bertransformasi digital dalam berbisnis sehingga semakin berdaya saing tinggi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya