Menhub Bakal Evaluasi KA Bandara Soekarno-Hatta

Jalur KA bandara saat ini hanya memiliki jalur baru dari stasiun Batu Ceper ke Bandara Soetta.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Apr 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2018, 09:00 WIB
Imbas Longsor Bandara Soetta, Stasiun Sudirman Baru Sepi
Kereta KRL melintas di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Rabu (7/2). Longsor yang terjadi pada underpass di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta membuat operasional kereta bandara harus dihentikan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama pemangku kepentingan perkeretaapian akan membahas dan mengevaluasi jadwal dan jalur Kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang menyebabkan membludaknya penumpang di Stasiun Duri. 

Tentu ini dilakukan berdasarkan masukan dan keluhan masyarakat pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Lintas Duri-Tangerang.

"Saya sudah instruksikan Ditjen Perkeretaapian dan PT KAI untuk menginventarisir dan mengevaluasi keluhan dari masyarakat terkait kereta Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (5/4/2018).

Jalur KA Bandara saat ini hanya memiliki jalur baru dari Stasiun Batu Ceper ke Bandara Soekarno-Hatta. Sementara dari Stasiun Batu Ceper, Tanah Abang dan Sudirman masih menggunakan Jalur KRL. 

Hal tersebut menyebabkan kereta bandara harus berbagi jalur dengan KRL. Oleh karena itu, Budi mengatakan pihaknya akan turun langsung ke lapangan meninjau situasi yang terjadi.

"Saya perintahkan untuk meninjau langsung. InsyaAllah Jumat nanti akan kami bahas dan rapatkan langsung di Stasiun Duri,” ujar dia,

Ia menambahkan, saat ini keberadaan kereta bandara Soekarno-Hatta sudah dianggap mendesak karena jalan arteri maupun jalan tol dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta sudah sangat padat. 

Oleh karena itu, pengadaan Kereta Bandara Soekarno-Hatta sudah harus dilakukan, walaupun masih menggunakan rel eksisting. Sebab jika harus menunggu rel khusus akan memakan waktu yang sangat lama, karena akan menyangkut pembebasan lahan.

“Dari hasil evaluasi nanti akan kami lihat bagaimana langkah ke depannya,” ujar Yas

Perjalanan KA Bandara Tiap 30 Menit

Imbas Longsor Bandara Soetta, Stasiun Sudirman Baru Sepi
Penumpang berada di sekitar Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Rabu (7/2). Longsor yang terjadi pada underpass di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta membuat operasional kereta bandara harus dihentikan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

 

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melalui dua anak usahanya, PT Railink dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menghadirkan dua layanan tambahan mulai Kamis 29 Maret 2018. 

Ini untuk mendukung salah satu program strategis nasional di sektor perkeretapian yaitu KA Bandara Soekarno Hatta (Soetta). PT Railink akan menambah frekuensi perjalanan KA Bandara Soekarno Hatta(BSH) dan mengurangi waktu tempuh setiap perjalanan.

PT KCI akan menyesuaikan frekuensi perjalanan dan pelayanan di lintas Duri – Tangerang PP dengan mengoperasikan KRL formasi 12 kereta (SF 12).

PT Railink akan menambah frekuensi perjalanan KA BSH menjadi setiap 30 menit sekali dengan waktu tempuh yang juga lebih singkat hanya 46 menit. 

"Demi mempermudah calon penumpang KA Bandara menyesuaikan jadwal keberangkatan maupun ketibaan penerbangannya dengan jadwal keberangkatan Kereta Api Bandara, kami menambah jadwal perjalanan," ungkap Direktur Utama Railink Heru Kuswanto kepada wartawan, Rabu 28 Maret 2018.

Dengan perubahan dan penambahan dari jadwal sebelumnya, PT Railink mengimbau calon pengguna KA Bandara Soetta untuk memperhatikan kembali jadwal yang akan dipilih.

"Ini merupakan upaya Railink untuk secara berkelanjutan meningkatkan layanannya dengan beberapa inovasi yang akan segera diimplementasikan dalam waktu dekat, termasuk penambahan Stasiun Layanan Kereta Api Bandara,” jelas Heru.

Sementara itu PT KCI telah memprogramkan penambahan formasi rangkaian KRL yang melayani lintas Duri–Tangerang dan penyesuaian frekuensi perjalanan. 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya