Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menembus Rp 13.909 pada hari ini. Namun, pelemahan rupiah ini tidak membuat tempat penukaran uang (money changer) ramai didatangi masyarakat.
Seperti di Money Changer Esakarya Abadi Jaya yang berlokasi di Plaza Semanggi, Jakarta. Tercatat jika nilai tukar Dolar terhadap Rupiah di tempat tersebut dipatok Rp 13.920 per USD 1.
Aceng (21), kasir Money Changer Esakarya Abadi Jaya mengaku, baru ada sekitar 10 orang yang menukarkan uang. Sebagian besar penukar sudah mendengar kabar soal menukiknya nilai Rupiah untuk saat ini.
Advertisement
Baca Juga
"Ya sudah tahu sih. Tapi kadang ada aja yang belum tahu, sudah Rp 13.920," ujar dia kepada Liputan6.com di Plaza Semanggi, Jakarta, Senin (23/4/2018).
Dia turut membicarakan seputar tren penukaran mata uang yang biasanya ramai bila Dolar menguat. "Kadang 20 orang (per hari). Untuk hari ini sih baru 10. Mungkin nanti ada lagi," lanjutnya.
Sebagai tambahan informasi, Money Changer Esakarya Abadi Jaya memberikan tiga opsi penukaran Dolar ke Rupiah. Bagi yang hendak mengonversikan USD 50 ke bawah, maka akan dikenakan Rp 13 ribu per Dolar.
Khusus untuk pecahan USD 100, mereka mematok Rp 13.800 per Dolar, selebihnya baru akan dikenakan Rp 13.920 per Dolar.
Perihal tujuan orang menukar Dolar ke Rupiah ataupun sebaliknya, Aceng menjawab, penukar memang ingin menggunakannya langsung untuk bertransaksi, bukan untuk mereka simpan.
"Kadang mahasiswa, buat jalan-jalan. Perkantoran juga, kadang satu gedung itu lagi mau liburan," ungkap dia.
Jika dirata-ratakan, ia menjelaskan, perputaran uang yang ditukar di tempatnya jika sedang ramai bisa menyentuh angka Rp 50 juta per hari.
"Kalau lagi sepi kadang cuma Rp 20 juta (per hari). Sekarang aja (dari 10 orang) baru sekitar Rp 20 juta," pungkas Aceng.
Tonton Video Ini:
Rupiah Melemah ke Level 13.908, BI Minta Masyarakat Tak Panik
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif pada perdagangan Senin (23/4/2018) ini. Rupiah dibuka pada level Rp 13.908 atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin pada posisi Rp 13.7893 per USD.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Agusman mengatakan saat ini bukan hanya Rupiah saja yang melemah, namun nilai tukar negara lain pun sedang mengalami kondisi serupa.
Baca Juga
Selain itu, Agusman meminta masyarakat untuk tidak khawatir, sebab BI masih tetap berada di pasar dan melakukan pemantauan. "Kita kan tetap berada di pasar, kita minta masyarakat jangan panik," kata dia di Gedung BI, Jakarta.
Agusman menjelaskan, dolar menguat terhadap mata uang negara lain disebabkan faktor global. "Bukan hanya di kita, dunia juga kan tadi juga dijelaskan hampir semua currency, seperti pergerakan nilai tukar di emerging market, year to date banyak sekali yang di atas kita depresiasinya," dia menjelaskan.
Agusman mengungkapkan, saat ini depresiasi Filipina Peso year to date mencapai -4 persen, Indonesia Rupiah -2 persen , India -3 persen, dan Lyra Turki -6 persen.
"Masih banyak yang lebih parah dari kita. Jadi memang kita paham dengan kejadian ini, tapi kita minta semua untuk bersama-sama dan kita tetap berada di pasar, dan kita harap bisa atasi situasi ini, karena ini faktor global," dia menandaskan.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement