Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meluncurkan Program Pendidikan Vokasi ke-6 antara industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan. Peluncuran tersebut dilakukan di PT Pupuk Sriwijaya, Palembang.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, dalam menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0 perlu adanya peningkatan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis guna mengakselerasi penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan dunia industri melalui penyelenggaraan program pendidikan vokasi.
"Peningkatan SDM merupakan kunci untuk memenangkan kompetisi di tengah era persaingan global saat ini terutama dalam menghadapi industri 4.0." kata Menteri Airlangga di Palembang, Jumat (11/5/2018).
Advertisement
Baca Juga
Langkah stratrgis pendidikan vokasi industri yang dilakukan Kemenperin, merupakan tindak lanjut sebagai implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK. Di samping itu, fokus Pemerintahan Jokowi-JK pada tahun ini adalah memprioritaskan pengembangan kualitas SDM, setelah pembangunan infrastruktur.
“Sejalan juga dengan yang ada di roadmap Making Indonesia 4.0, di mana kita perlu memanfaatkan bonus demografi. Ini untuk mewujudkan aspirasi menjadikan Indonesia sebagai negara dalam 10 besar ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030," paparnya.
Untuk itu, guna mencapai sasaran-sasaran tersebut, Kementerian Perindustrian terus melakukan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan. Salah satu tujuannya, yaitu penguatan pelaksanaan program pendidikan vokasi agar dapat dilakukan secara masif dan terstruktur.
“Pembangunan SDM industri harus terus dilakukan untuk mencapai kualitas tenaga kerja yang kompeten, tidak saja dari aspek keilmuan, tetapi lebih diutamakan penguasaan keterampilan dan attitude dalam bekerja," tuturnya.
50 Perusahaan
Direktur Jenderal Industi Argo Panggah Susanto menyampaikan, untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan, industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi link and match ini sebanyak 50 perusahaan dengan menggandeng hingga 198 SMK.
"Jadi, total sampai tahap keenam, terdapat 618 perusahaan dan 1.735 SMK. Kami memberikan apresiasi terhadap antusias yang besar ini,” ungkap Airlangga.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama sebanyak 290 perjanjian oleh satu SMK yang dapat dibina oleh beberapa perusahaan industri, sesuai dengan program keahlian di SMK yang terkait dengan sektor industri. Selain itu, juga sebanyak 12 perusahaan memberikan hibah peralatan praktik kepada 110 SMK di Sumatera Bagian Selatan.
Sebelumnya, lanjut Panggah program peluncuran program vokasi industri telah dilaksanakan di beberapa wilayah. Tahap pertama, di Jawa Timur, melibatkan 50 industri dan 234 SMK, diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tahap ke ll, di Jawa Tengah, melibatkan 117 industri dan 392 SMK, diresmikan Menperin bersama Mendikbud.
Selanjutnya, Tahap III di Jawa Barat, melibatkan 141 industri dan 393 SMK, diresmikan Presiden Joko Widodo. Dan, Tahap IV, melibatkan 117 industri dan 226 SMK untuk wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau, diresmikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution
Sedangkan tahap ke V, untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten, ada 143 perusahaan industri dan 292 SMK yang akan di link and match kan. Dalam vokasi pendidikan ini juga akan ditandatangani sebanyak 612 perjanjian kerja sama antara industri dan SMK.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement