Bea Cukai Perketat Pengawasan Usai Bom Surabaya

Ditjen Bea Cukai leb‎ih jeli mengawasi barang masuk ke Indonesia. Hal itu upaya meredam aksi teroris seperti ledakan bom Surabaya dan Sidoarjo.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Mei 2018, 13:56 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 13:56 WIB
Pemeriksaan barang bawaan penumpang oleh Bea Cukai di bandara. (Dok Bea Cukai)
Pemeriksaan barang bawaan penumpang oleh Bea Cukai di bandara. (Dok Bea Cukai)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan leb‎ih jeli mengawasi barang masuk ke Indonesia. Hal itu upaya  meredam aksi teroris seperti ledakan bom Surabaya dan Sidoarjo.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, ‎Heru Pambudi mengatakan, Bea Cukai  bersama aparat penegak hukum meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan pada tempat strategis.

"Saya minta kepada seluruh jajaran untuk mengantisipasi dan waspada, tetap dengan aspek pelayanan," kata Heru, di Kantor Badan Pemeriksa  Ke‎uangan (BPK), Jakarta, Senin (14/5/2018).

‎Heru menuturkan, peningkatan kewaspadaan dilakukan pada barang  di pelabuhan dan bandara, sebagai pintu masuk barang dari luar. Setelah kewaspadaan ditingkatkan, sampai saat ini belum ditemukan barang yang mencurigakan.

"Terutama memang bandara dan pelabuhan ya. Imbauan kami untuk seluruh jajaran saya. Belum (ada yang mencurigakan), semua masih aman yah," tutur dia.

Heru mengungkapkan, meski pengawasan terhadap barang masuk meningkat, tetapi bea dan cukai tetap menjaga pelayanan tetap berjalan dengan baik. Ini agar tidak terjadi kendala dalam kegiatan bongkar muat.

"Jadi memang tugas berat di situ, pada satu sisi kita waspada, di sisi lain tetap melayani dengan baik," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Instruksi Menhub

Penumpang Kereta di Stasiun Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Penumpang Kereta di Stasiun Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memerintahkan jajaran di Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan di titik simpul transportasi seperti terminal, stasiun, pelabuhan dan bandara serta jalur-jalur transportasi yang strategis.

Hal ini disampaikan Menhub Budi menanggapi peristiwa bom gereja yang terjadi di Surabaya pada hari Minggu 13 Mei 2018.

"Saya telah memerintahkan kepada para Direktur Jenderal di Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan pada simpul transportasi, terlebih saat ini kita akan menghadapi masa angkutan Lebaran," tegas Menhub Budi.

Dalam kesempatan ini Menhub Budi menyampaikan pesan kepada para pengguna jasa transportasi agar tenang dan tidak terpengaruh atas peristiwa ledakan yang terjadi hari ini di Surabaya.

"Saya imbau kepada para penumpang angkutan baik moda darat, laut, udara maupun kereta api agar tetap tenang dan tidak terpengaruh. Saya percaya pihak Kepolisian akan mengusut tuntas peristiwa kekerasan yang terjadi dan akan menjaga stabilitas keamanan di sektor transportasi," tambah Menhub Budi.

Untuk memastikan keamanan di bandara Soekarno-Hatta, sore ini Menhub Budi akan mengecek langsung ke lokasi.

"Sore ini saya akan mengecek langsung keamanan di Bandara Soekarno-Hatta sekaligus memastikan tidak ada ancaman gangguan keamanan di simpul transportasi," tutur Menhub.

Menhub Budi menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban dalam peristiwa ledakan bom gereja yang terjadi di Surabaya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya