Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna mengakui bahwa kebijakan integrasi sistem transaksi di ruas tol JORR bakal membuat pengguna jarak pendek membayar lebih tinggi dari sebelumnya.
Karena itu, kata Herry, kebijaksanaan para pengguna jalan tol sangat dibutuhkan. Jika enggan membayar lebih mahal, maka masyarakat sebaiknya menggunakan jalur alternatif selain tol atau malah menggunakan angkutan umum.
"Kalau memang mahal Rp 15 ribu, silahkan gunakan angkutan publik. Karena itu yang paling murah dan itu yang kita inginkan," ungkapnya dalam diskusi Forum Merdeka Barat, di Kemenkominfo, Jakarta, Senin (2/7/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dia menegaskan kebijakan ini juga merupakan upaya untuk mendorong masyarakat untuk lebih sering menggunakan angkutan umum. Sebab kondisi jalan di Jakarta sudah semakin padat.
"Bagaimana tempat yang situasinya sudah sangat crowded seperti di Jakarta ini, akan membuat angkutan publik menjadi kompetitif kalau angkutan pribadinya dimanja. Bayar lebih rendah. Jadi harus kita dorong keberpihakan kepada logistik dan angkutan publik," kata dia.
Dia pun menjelaskan integrasi sistem transaksi di ruas tol ini sebenarnya mendorong terjadinya subsidi antara pengguna tol.
"Jarak pendek subsidi jarak jauh, kendaraan pribadi subsidi kendaraan logistik, bus (angkutan umum) juga disubsidi. Yang tadi bayar lebih mahal jarak pendek mensubsidi angkutan publik," jelas Herry.
Â
Dorongan Pemerintah
Kepala Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono, mengatakan Pemerintah terus berupaya untuk mendorong agar semakin banyak masyarakat yang menggunakan angkutan umum dibandingkan angkutan pribadi.
"Pribadi mendominasi. Sudah saatnya kita berpikir untuk mulai push supaya orang pindah dari angkutan pribadi," kata dia.
Penggunaan angkutan umum, kata dapat dapat mengurangi kerugian yang disebabkan oleh kemacetannya. "Memang pasti nyaman angkutan pribadi, tapi kami push, kami edukasi masyarakat. Kalau tidak diatur. Economy loses, karena macet setahun Rp 100 triliun. Kalau bawa cash berapa kontainer? Kita juga bisa saving dari bensin Rp 4,5 miliar per hari," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement