Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut permasalahan yang terjadi dalam maskapai Garuda Indonesia antara manajemen dan Asosiasi Pilot Garuda sudah selesai.
Dia pun menyerahkan penyelesaian permasalahan setelah perdamaian kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Saya nggak tahu lagi, tugas saya sudah selesai. Sudah saya serahkan kepada Menteri Rini yang urus," kata Luhut di Kantornya, Jakarta, Selasa (3/7/2018).
Luhut pun meminta kepada Menteri BUMN Rini Soemarno agar dapat mengatasi permasalahan yang terjadi.
Advertisement
Sebab, tugasnya untuk melakukan mediasi antara Asosiasi Pilot dan Manajemen Garuda sudah dijalankan sebagaimana mestinya. "Sudah kita selesaikan (mediasinya) biar Menteri Rini yang selesaikan lah," imbuh dia.
Sebelumnya, Dirut Garuda Indonesia, Pahala N Mansury mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi jika ancaman mogok pilot Garuda kembali terjadi.
Namun, Pahala enggan menjabarkan secara lebih rinci langkah-langkah antisipatif apa saja yang telah disiapkan manajemen.
"Kita melakukan antisipasi-antisipasi tapi kita berharap hal ini tidak terjadi melalui fasilitasi dan mediasi yang dilakukan oleh kantor menko bersama-sama Kementerian BUMN," ungkapnya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Mantan Direktur Keuangan PT Bank Mandiri ini pun mengharapkan proses fasilitasi tim khusus bentukan pemerintah dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Garuda Indonesia Bakal Buka Penerbangan Jakarta-Prancis di 2019
PT Garuda Indonesia Tbk tengah mengkaji rencana pembukaan rute penerbangan baru ke Bandara Charles de Gaulle Paris, Prancis. Ekspansi penerbangan ini dilakukan menyusul pencabutan larangan penerbangan bagi maskapai nasional.Â
Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury menjelaskan dalam rencana, realisasi pembukaan rute penerbangan Jakarta-Prancis akan dilakukan pada 2019.
Baca Juga
"Jakarta-Prancis masih dalam tahap pembahasan saat ini. Tentunya tidak di 2018, tapi mungkin di 2019, (bandara) Charles de Gaulle," ungkapnya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (26/6/2018).
Karena masih di tahap pembahasan awal, Pahala mengatakan, Garuda Indonesia belum menetapkan jumlah penerbangan yang bakal melayani rute tersebut.
"Belum tahu (jumlah penerbangan)," katanya.
Selain itu, manajemen maskapai Garuda pun tengah mengevaluasi rute penerbangan Jakarta-London yang dinilai kurang menguntungkan.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta Garuda Indonesia untuk mengevaluasi rute Jakarta-London yang digarap maskapai tersebut. Bila memang tidak menguntungkan, rute tersebut dinilai lebih baik ditutup.
"Belum. Kita belum tahu. Tapi kita saat ini tidak aktif melakukan pemasaran untuk rute (Jakarta-London) tersebut. Kita tunggu saja nanti," tandasnya.
Â
Reporter :Â Wilfridus Setu EmbuÂ
Sumber : Merdeka.com
Advertisement