Teluk Bintuni Punya Sekolah Migas Bertaraf Internasional

P2TIM-TB untuk menciptakan pekerja yang kompeten sesuai dengan kebutuhan sektor industri dan migas.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Jul 2018, 17:48 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2018, 17:48 WIB
FOTO: Ciptakan Pekerja yang Kompeten dengan Bangun Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas
Instruktur berbicara dengan siswa pelatihan angkatan pertama P2TIM-TB di Kampung Deimes, Bintuni Timur, Papua Barat (23/7). Pemerintah bekerjasama dengan PT. Petrotekno adakan pelatihan teknik industri dan migas. (Liputan6.com/Pool/Febri)

 

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan meresmikan Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB). Adanya pusat pelatihan ini untuk menciptakan pekerja yang kompeten sesuai dengan kebutuhan sektor industri dan migas.

Pusat pelatihan ini merupakan salah satu program unggulan pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni yang menjadi salah satu daerah penghasil minyak dan gas bumi di Provinsi Papua Barat.

Dominggus menjelaskan, pusat pelatihan ini dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni. “Fungsinya untuk memfasilitasi masa depan yang cerah bagi anak muda di Papua Barat,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (24/7/2018).

Dioperasikan oleh PT Petrotekno, perusahaan yang bergerak di bidang pelatihan tenaga kerja Industri minyak dan gas bumi pusat pelatihan ini memberikan program–program baik dengan akreditasi Nasional maupun Internasional.

 P2TIM-TB ini dibangun di atas lahan seluas 9.300 meter persegi di Distrik Bintuni Timur. Beberapa Fasilitas yang ada di P2TIM-TB, yaitu Gedung Cendrawasih untuk kantor dan administrasi, Gedung Kasuari untuk 3 ruang kelas, Gedung Gedung Mambruk untuk pelatihan praktik confined space dan tangki dan Ringging shelter.

“Pusat pelatihan ini juga dilengkapi oleh asrama siswa,” tutup dia.

 


Angkatan Pertama

FOTO: Ciptakan Pekerja yang Kompeten dengan Bangun Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi berbincang dengan siswa pelatihan angkatan pertama P2TIM-TB di Kampung Deimes, Bintuni Timur, Papua Barat (23/7). (Liputan6.com/Pool/Febri)

Angkatan pertama akan berjumlah 100 orang, yang akan menjalani pelatihan selama empat bulan. Sebesar 90 persen siswa pelatihan angkatan pertama merupakan putra daerah Kabupaten Teluk Bintuni.

"Ini tanggung jawab kita semua, tapi masyarakat masih biasa semua belum sejahtera, padahal sumber daya alam melimpah. Maka ini harus dibangun semua," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya