Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) ditugaskan pemerintah untuk mengelola delapan wilayah kerja (WK) terminasi yang berakhir pada tahun ini sejak April 2018. Salah satu WK terminasi yang diserahkan ke Pertamina adalah WK Southeast Sumatra (SES) yang sebelumnya dikelola CNOOC SES Ltd.
WK SES yang terletak sekitar 90 km dari pantai Jakarta akan berakhir masa kontraknya setelah tanggal 5 September 2018.
Baca Juga
Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), telah melakukan kajian operasi dan Quality, Health, Safety, Security & Environment (QHSSE), serta beberapa kali melakukan kunjungan lapangan guna memastikan kelancaran alih kelola pasca-terminasi WK SES.
Advertisement
“WK SES merupakan salah satu penyumbang produksi migas terbesar di Indonesia. Kepercayaan pemerintah menyerahkan pengelolaan WK ini ke Pertamina merupakan tantangan, dan kami siap menjawab tantangan tersebut dengan mencanangkan operational excellence,” ujar PTH Direktur Utama PHE, Huddie Dewanto, dalam keterangannya, Jumat (31/8/2018).
Kinerja produksi minyak dan gas CNOOC SES Ltd pada Juli 2018 adalah sebesar 30.673 barel per hari (bph) atau telah melebihi target Work Program & Budget (WP&B) tahun 2018 yang ditetapkan pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) sebesar 30 ribu bph. Di akhir tahun, WK SES diproyeksikan dapat mencapai produksi minyak bumi sebesar 31 ribu bph.
Saat ini, komposisi Participating Interest di WK SES adalah CNOOC SES Ltd sebesar 65,54 persen, PHE OSES sebesar 20,55 persen, PT Saka Energi Sumatera sebesar 8,91 persen, dan PT GHJ SES Indonesia sebesar 5 persen.
Skema Gross Split
Setelah alih kelola, Pertamina melalui anak usahanya, PT PHE Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) akan menjadi operator WK SES dengan kontrak bagi hasil gross split. PHE OSES akan memiliki 100 persen Participating Interest di WK SES.
Terkait penyertaan participating interest sebesar 10 persen kepada pemerintah daerah, Huddie menyebutkan Pertamina akan mendukung penuh keputusan pemerintah terkait hal tersebut.
“Alih kelola WK SES merupakan upaya Pertamina dalam mendukung ketahanan energi Indonesia dan memberikan nilai tambah bagi industri migas yang terus berkembang dengan terus mengedepankan aspek QHSSE," ujar Huddie.
Advertisement