Pasokan Melimpah dan Stok Gudang Penuh, Operasi Pasar Tidak Perlu

Bulog tak perlu melakukan operasi pasar beras. Karena jika stok beras di pasar berlebih, akan beresiko bagi petani.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 08 Sep 2018, 09:37 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2018, 09:37 WIB
Pasokan Melimpah dan Stok Gudang Penuh, Operasi Pasar Tidak Perlu
Bulog tak perlu melakukan operasi pasar beras. Karena jika stok beras di pasar berlebih, akan beresiko bagi petani.

Liputan6.com, Jakarta Upaya pemerintah menjaga ketersediaan beras di tengah musim kemarau, membuat stok beras di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC) terjaga. Kekhawatiran akan menurunnya jumlah produksi karena sejumlah daerah penghasil beras mengalami kekeringan, sejauh ini tidak terbukti.

Pantauan di PIBC, hingga Jumat sore pasokan beras dari daerah masih baik. Sedangkan untuk harga juga normal.

"Harga beras medium per liter sekitar Rp 8.000-an lah. Standar-standar saja," ujar Anton salah seorang pedagang beras.

Mengenai kabar operasi pasar beras yang akan dilakukan Bulog, menurut para pedagang belum perlu dilakukan. Mengingat pasokan dan harga di pasaran masih terkendali.

"(Kalau operasi pasar), tetap aja nggak ada perubahan, sama aja. Ada kenaikan tapi sedikit," tambah Ilham pedagang lainnya.

 

Pasokan Melimpah dan Stok Gudang Penuh, Operasi Pasar Tidak Perlu
Stok beras di Pasar Beras Induk Cipinang sangat melimpah. Dalam gudang tersimpan 40 ribu ton beras.

Keterangan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengkonfirmasi pantauan langsung di lapangan. Ia menyebutkan stok beras di PIBC sangat melimpah. Dalam gudang tersimpan 40 ribu ton beras. Sementara pasokan beras dari daerah juga masih normal.

“Pasokan dari daerah 2.500 - 5.000 ton per hari. Di gudang Food Station sendiri stok beras mencapai 10 ribu ton”, ujar Arief kepada Redaksi Jumat (7/9) sore.

Kenaikan harga beras di pasaran pun, menurutnya pun masih tergolong normal dan cenderung sementara.

“Kenaikan di pasar hanya 3 - 4 persen itu wajar dan sangat fluktuatif. Karena kan sebentar lagi petani akan panen raya," tambah Arief.

Dengan kondisi ketersediaan beras seperti ini, Arief menegaskan Bulog tak perlu melakukan operasi pasar beras. Karena jika stok beras di pasar berlebih, akan beresiko bagi petani.

“OP Bulog dengan menyalurkan beras ke pasar retail tidak efektif dan tidak perlu. Ini justru akan menekan harga dan menyakiti petani yang secara bergantian di berbagai daerah sedang panen," tegas Arief.

Sebelumnya pemerintah melalui Menteri Perdagangan memberi tugas pada Perum Bulog untuk menyiapkan operasi pasar beras. Penugasan ini menjadi bagian dari langkah pemerintah menjaga target inflasi 3,5 persen sesuai target Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

"Kita meminta untuk Bulog menyiapkan operasi pasarnya. Beras adalah makanan utama dan itu jadi perhatian khusus," ujar Menteri Perdagangan Enggartiarto Lukita, usai rapat koordinasi pangan di kantor Kementeriaan Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (6/9).

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengaku siap menjalani penugasan ini, walaupun menurutnya saat ini tren harga beras mulai mengalami penurunan. Terlebih saat ini Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,2 juta ton. “Jumlah ini cukup untuk menjaga harga beras hingga musim panen berikutnya," ujar Tri yakin.

Pantauan harga beras terkini Info Pangan Jakarta di pasar-pasar tradisional Ibukota dibanding Kamis (6/9) kemarin, hampir seluruh jenis beras mengalami penurunan. Penurunan harga bervariasi antara Rp 16 - 34 rupiah perkilogram.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya