Sektor Ekonomi Digital Jadi Ladang Investasi Menarik

BKPM mencatat sektor infrastruktur masih jadi primadona ladang investasi.Namun, ada sektor yang mulai diburu investor.

oleh Merdeka.com diperbarui 25 Sep 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2018, 13:30 WIB
20151026-BKPM Luncurkan Layanan Investasi 3 Jam-Jakarta
Sejumlah konsumen menunggu di kantor BKPM, Jakarta, Senin (26/10/2015). Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan komitmen pemerintah demi memberikan pelayanan prima dan cepat kepada investor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sektor infrastruktur masih jadi primadona ladang investasi. Kendati demikian, saat ini sektor lain pun mulai diburu para investor asing maupun lokal.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Wisnu Wijaya Soedibjo, mengungkapkan ada beberapa sektor yang memperoleh banyak suntikan investasi.

"Keseluruhan tahun ini yang paling banyak sumbangannya adalah sektor infrastruktur, kedua, sektor industri pengolahan logam yang lagi menggeliat kembali," kata Wisnu saat ditemui di kantornya, Selasa (25/9/2018).

Wisnu menuturkan, saat ini ada sektor industri baru yang sangat menjanjikan dan mulai dibidik para investor. Bahkan, sektor tersebut mulai menyaingi sektor infrastruktur.

"Dan yang paling utama sekarang selain infrastruktur adalah digital ekonomi. Digital ekonomi itu karena banyak asing masuk untuk membeli saham-saham Tokopedia, Bukalapak," ujar Wisnu.

Selain itu, Wisnu menyebutkan masih ada beberapa sektor lain yang cukup menarik di mata investor yaitu industri kimia. "Sektor industri kimia, kimia hulu kimia dasar," ujar dia.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

Mal Pelayanan Publik Diharapkan Beri Angin Segar Investasi

Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta
Papan nama Mal Pelayanan Publik terpampang di halaman depan, Jakarta, Rabu (11/10). Mal Pelayanan Publik digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki 328 jenis layanan dan perizinan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin menegaskan, kehadiran Mal Pelayanan Publik (MPP) di berbagai daerah di Indonesia harus memberikan manfaat kepada masyarakat.

Sebagai tempat pelayanan yang memberi kemudahan serta kecepatan, MPP juga diharapkan memberi angin segar pada iklim investasi.

Syafruddin mengatakan, dengan potensi Batam sebagai kota tujuan investasi, kehadiran MPP harus dapat memberikan dampak signifikan bagi terciptanya pelayanan yang semakin mudah diakses masyarakat.

"Pelayanan yang mudah dan cepat itulah kunci dan esensi pembangunan Mal Pelayanan Publik," ujar Menteri Syafruddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat 21 September 2018.

Dengan hadirnya kualitas pelayanan, MPP Batam dapat menggerakkan sendi sendi perekonomian masyarakat serta menghidupkan gelora perkembangan kota. Dengan tujuan akhir demi membangun kemajuan bagi masyarakat.

Sejalan dengan upaya mempercepat pembangunan nasional, diperlukan sebuah landasan stabilitas ekonomi nasional yang kuat. Untuk itu, pilar-pilar ekonomi di setiap daerah juga harus kuat.

Hal itu bertumpu pada masuknya investasi ke Indonesia dan iklim perekonomian yang sehat, serta kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EODB).

Untuk percepatan EODB, lanjut mantan Wakapolri ini, dibutuhkan pelayanan publik yang makin mudah, biaya ringan, serta tidak berbelit.

Hal tersebut dapt diwujudkan pada penyelenggara pelayanan pada instansi pemerintah, melalui MPP yang merupakan penggabungan antara pelayanan instansi pusat dengan pemerintah daerah, serta BUMN/BUMD.

Dia juga mengapresiasi semua pihak, baik Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Pemkot Batam, BP Batam, Kementerian dan Lembaga, BUMN/BUMD, serta swasta, yang berkomitmen dalam pembentukan MPP. "Semoga dapat memberikan pelayanan publik yang mudah, cepat, nyaman, serta berkelanjutan," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya