Sektor Keuangan RI Telat Siapkan SDM dan Infrastruktur Hadapi Era Digital

Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia membuka perdagangan saham di BEI, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Agu 2018, 11:44 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2018, 11:44 WIB
(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Pembukaan perdagangan saham oleh Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (Foto:Liputan6.com/Maulandy R)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Pada kesempatan tersebut, BAPMI sekaligus merayakan hari ulang tahun lembaga yang ke-16 tahun dengan membuka seminar bertemakan Tantangan dan Prospek Pengembangan Lembaga Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan Indonesia dalam Era Digital, e-Commerce dan Cross-Border Transaction.

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal BAPMI Felix Soebagjo mengatakan, pertambahan usia ini sekaligus mewajibkan pihaknya untuk terus menyesuaikan diri dalam perkembangan zaman yang semakin terdigitalisasi.

"Ibarat seorang anak, maka usia BAPMI ini tengah menjelang masa kedewasaannya. Sehingga diharapkan, BAPMI dapat memantapkan posisinya dalam pengembangan pasar modal menjadi lebih baik lagi, sesuai perannya sebagai lembaga alternatif penyelesaian sengketa," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Dia menuturkan, topik seminar yang diadakan tersebut terkesan mengawang-ngawang. Akan tetapi, ia menambahkan, kondisi itu sedang benar-benar terjadi serta menjadi persoalan yang riil dan kontekstual yang kini tengah dihadapi.

Dia pun melanjutkan, sektor keuangan nasional mau tidak mau harus bisa beradaptasi dan menghadapi segala tantangan era digital dan e-commerce agar ke depan dapat terus sustain.

"Mungkin, ini sudah kita prediksi sejak beberapa tahun lalu. Tapi kita lambat dalam mempersiapkan sumber daya manusia dan infrastruktur yang mestinya sudah dibangun dari jauh-jauh hari untuk menyongsong era tersebut," tutur Felix.

 

Menperin: Tahun Politik Jadi Tantangan Industri Pasar Modal

Pembukaan GIIAS 2018
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada pembukaan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE BSD, Tangsel, Kamis (2/8). GIIAS 2018 mengambil tema Expand Ideas Beyond Mobility. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ini. Kehadiran Airlangga juga dalam rangka menghadiri musyawarah anggota tahunan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) 2018.

Setelah dibuka resmi tepat pukul 09.00 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 19,33 poin atau 0,33 persen menjadi 5.955,78.

Dalam sambutannya, Airlangga mengungkapkan, tantangan yang tengah dihadapi oleh Indonesia pada tahun ini dan tahun depan selain politik yaitu penguatan ekonomi. Salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi nasional adalah pasar modal.

"Tantangan kita salah satunya politik, tapi juga ada salah duanya yaitu masalah penguatan ekonomi. Salah satu outflow adalah melalui pasar modal, yang harus juga diperhatikan pasar modal. Karena dibandingkan tahun lalu dropnya cukup besar. Yang perlu diperhatikan tidak hanya market tapi juga institusi," ujar dia di BEI, Jakarta, Rabu 1 Agustus 2018.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen yang juga hadir menyatakan, dinamika politik di tahun politik ini mau tidak mau akan memberikan dampak pada ekonomi. Namun yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana dinamika tersebut memberikan dampak yang positif.

"Pada 2018-2019 ini merupakan tahun poitik. Tahun depan kita masih menghadapi Pilpres dan Pileg. Kita tahu di mana dinamika politik memengaruhi seluruh elemen, termasuk ekonomi. Namun optimisme terhadap pertumbuhan harus menjadi peluang yang kita manfaatkan agar bisa menyambut kondisi dengan positif," kata dia.

‎Turut hadir pula Ketua Umum AEI Franciscus Welirang, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya