Gempa Palu Tak Ganggu Kegiatan Pencarian Migas

Gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang wilayah Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Sep 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2018, 10:00 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, infrastruktur pencarian minyak dan minyak (migas) yang terletak di sekitar Sulawesi Tengah aman dari bencana gempa.

Seperti diketahui gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang wilayah Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, ‎pasca gempa yang terjadi pada Jumat (28/9/2018). Kegiatan pencarian migas di sekitar wilayah Sulawesi Tengah tidak mengalami gangguan.

"Sementara nggak ada gangguan, aman," kata Djoko, seperti dikutip Minggu (30/9/2018).

Menurut Djoko, infrastruktur pencarian migas pada blok migas yang berdekatan dengan pusat gempat juga dalam kondisi aman, adapun blok migas‎ yang dekat adalah Blok Sengkang. ‎"Hulu aman tadi, hilir yang kena. Yang dekat Sengkang‎," ujarnya.

‎Djoko melanjutkan, selain Blok Sengkang, fasilitas pengolahan gas menjadi gas alam cair (Liqufied Natural Gas/LNG) atau Kilang LNG Donggi Senoro di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, tidak mengalami gangguan akibat gempa.

Gempa hanya merusak fasilitas hilir migas, yaitu Terminal Bahan‎ Bakar Minyak (BBM) Donggala. Sedangkan kilang minyak tida ada yang mengalami kerusakan.

"Hulu nggak ada. Di Donggi Senoro juga aman. Terminal BBM ada sih‎," tandasnya.


Tangani Gempa Donggala dan Palu, Kemenkeu Siapkan Rp 560 Miliar

Gempa dan Tsunami Melanda Palu
Seorang pria memeriksa kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo/Rifki)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 560 miliar untuk penanganan bencana gempa bumi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

"Permintaan dari BNPB hari ini dana oncall sekitar Rp 560 miliar saya proses hari ini. Dan tentu supaya bisa cepat dicairkan secepatnya mungkin Senin atau besok dari perbankan," kata Sri Mulyani di Epicentrum XXI, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).

Dana tersebut, bakal digunakan untuk penanganan paska bencana, sehingga masyarakat yang terdampak bencana alam dapat segera dibantu.

"Kalau memungkinkan itu dana untuk BNPB bisa langsung operasi. Sementara kita juga tetap memonitor kebutuhan di NTB Lombok," lanjut dia.

Selain itu, dana tersebut bakal digunakan untuk mendukung berbagai operasi kemanusiaan paska bencana gempa yang saat ini sudah dilakukan oleh BNPB, TNI-POLRI, dan berbagai pihak terkait.

"Yang dilakukan BNPB di Donggala dan Palu hari-hari pertama ini adalah menolong semaksimal mungkin," jelas dia.

"Jadi ini masa-masa emergency membantu masyarakat agar korban seminimal mungkin. Atau mereka yang sakit karena rumah sakit kita assestment kerusakannya. Dan bagaimana menambah apa yang dinamakan operasi kemanusiaan dari BNPB, TNI-Polri dan kita akan support semuanya," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya