Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan bergerak menguat pada perdagangan saham Senin (8/10/2018). Analis berpendapat, peluang untuk IHSG kembali di zona hijau (rebound) masih cukup besar.
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG memang menunjukkan konsolidasi. Itu ditunjukkan dengan Relative Strength Index (RSI) dimana harga saham cenderung turun (overbought).
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu, Lanjar menilai, harga saham masih mengindikasikan potensi berbalik naik (reversal). Kata dia, peluang reversal itu terlihat di jangka pendek pada perdagangan hari ini.
"IHSG berpeluang reversal dalam jangka pendek, sehingga IHSG berpotensi menguat atau rebound di hari ini cukup besar," tuturnya dalam keteranganya di Jakarta, Senin.
Sementara itu, pertemuan IMF-World Bank akan menjadi sentimen penentu bagi gerak IHSG ke depannya.
"Selain annual meeting IMF-World Bank, ada pertemuan menteri keuangan dalam G20 selama 3 hari berturut-turut. Ini akan diamati juga oleh investor," ujar Lanjar.
Lebih lanjut Analis Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji menyatakan, IHSG memang mengindikasikan potensi rebound. Menurutnya, saat ini kondisi pasar tengah mendorong ekspektasi harga saham untuk meningkat.
"Diekspektasikan akan terus meningkat atau bullish. Oleh sebab itu, IHSG berpeluang menuju ke area resisten di level 5.680-5.784," jelas dia.
Â
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saham Pilihan
Sejalan dengan potensi positifnya pasar hari ini, saham moncer yang dapat dibeli investor menurut Lanjar antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Kemudian PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), serta PT Petrosea Tbk (PTRO).
Sedangkan Nafan Aji memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan juga PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Advertisement