Liputan6.com, Jakarta - Selama empat tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) kondisi perbatasan RI kini lebih baik. Setidaknya ada tujuh Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang kini berdiri megah.
Dikutip Liputan6.com dari laporan Kantor Kepala Staf Kepresidenan, upaya pembangunan PLBN ini menjadi bagian dari misi pemerintahan Jokowi-JK untuk menegakkan kedaulatan di perbatasan.
"Secara khusus pemerintah memberikan perhatian kepada daerah tertinggal melalui pendekatan pembangunan wilayah. Berbagai program pembangunan di sana diharapkan dapat menggerakkan perekonomian meningkatkan lapangan pekerjaan dan pada akhirnya akan mensejahtarakan masyarakat," tulis laporan itu, Senin (22/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Pembangunan PLBN itu terletak di tujuh lokasi yang masing-masing bersebelahan dengan Malaysia, Timor Leste dan Papua Nugini.
Untuk perbatasan dengan Malaysia, kini telah berdiri megah PLBN Entikong, PLBN Badau dan PLBN Aruk. Kondisi PLBN ini sebelumnya cukup memprihatinkan dibanding perbatasan negara tetangga.
Selain itu, di perbatasan dengan Timor Leste telah terbangun PLBN Motaain, PLBN Wini dan PLBN Motamasin. Selin itu ada PLBN Skouw yang dibangun berbatasan dengan Papua Nugini.
"Pembangunan di wilayaj perbatasan selain akan memperkokoh kedaulatan negara pada saat yang sama akan mendorong kegiatan ekonomi lokal," laporan KSP.
Â
Â
Jokowi: Warga Negara Tetangga Kini Swafoto di Perbatasan RI
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, revitalisasi dan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di sejumlah wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain merupakan suatu kebanggaan bagi seluruh masyarakat.
Jokowi mengungkapkan hal itu dalam sambutannya pada acara Dies Natalis Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat.
Dia mengungkapkan, dulu keadaan Pos Lintas Batas Negara milik Indonesia sama seperti kantor kelurahan. Namun hal berbeda ditemui pada kantor perbatasan di negara lain, yaitu Timor Leste dan Malaysia yang jauh lebih besar dan bagus.
"Kita lihat kantor perbatasan kita, sebelumnya seperti kantor kelurahan di Jakarta. Tiga tahun yang lalu saya pergi ke Mota'ain, saya melihat kantor pos batas kita, kemudian saya bandingkan dengan yang ada di Timor Leste. Saya pergi ke Entikong saya bandingkan dengan yang ada di Malaysia, kantor pos batas kita betul-betul jauh sekali dengan kantor yang ada di negara-negara tetangga," ujar dia di Balairung UI, Depok, Jumat 2 Februari 2018.
Buruknya PLBN milik Indonesia, kata Jokowi, membuat masyarakat di sekitar perbatasan tidak mau swafoto di PLBN tersebut. Masyarakat justru lebih memilih untuk berswafoto PLBN milik negara tetangga.
‎"Di Kabupaten Belu, sebelumnya banyak masyarakat kita yang senengnya selfie di kantornya (PLBN) Timor Leste karena lebih bagus. Dan 2,5 tahun yang lalu saya perintahkan Pak Menteri PU untuk meruntuhkan kantor lama kemudian dibangun kantor baru. Sekarang yang ada di sana (negara lain) selfie di tempat kita, bukan kita yang selfie di tempat mereka," jelas dia.
Namun, menurut Jokowi, revitalisasi dan pembangunan PLBN ini bukan hanya sekadar memperbaiki sebuah pos perbatasan, melainkan untuk mengangkat harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar.
"Karena ini bukan kantor, ini urusan kebanggaan kita, urusan harga diri kita sebagai bangsa yang besar," ujar dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement