Lion Air Jatuh, Menhub Perintahkan Dirikan Crisis Centre di Bandara Soetta

Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang dengan nomor penerbangan JT 610 hilang kontak, Senin (29/10).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Okt 2018, 10:31 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2018, 10:31 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku telah menerima laporan hilang kontak pesawat Lion Air rute penerbangan Jakarta - Pangkal Pinang pada Senin pagi ini.

Merespon itu, dia mengaku telah menugaskan beberapa stakeholder terkait untuk memastikan kabar hilangnya pesawat dengan penerbangan Lion Air JT 610.

"Itu di informasikan pukul 06.33 WIB. Saya sejak itu tentu prihatin dan menugaskan beberapa pihak-pihak menjadi stakeholder dalam menangani itu. Tentu Dirjen Udara, KNKT dan Basarnas untuk melakukan pengamatan yang lebih jauh," kata Menhub Budi saat dutemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (29/10/2018).

Menhub menyebut, dari laporan yang diterima ada indikasi pesawat tersebut tidak bisa melanjutkan penerbangan. Pihaknya akan terus mendalami beberapa temuan informasi tersebut.

"Tapi kami tetap masih klarifikasi dan masih tetap berharap kemungkinan yang terbaik selalu kita doakan. Oleh karenanya kami sudah membuat crisis center di Teminal 1 Soekarno Hoetta saya akan ke sana untuk diskusi bagaimana status pesawat itu," jelas Menhub.

Sebelumnya, Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang dengan nomor penerbangan JT 610 hilang kontak, Senin (29/10). Pesawat tersebut terjadwal terbang dari Bandara Soekarno-Hatta pada Pukul 06.20 WIB.

"Iya betul hilang kontak, sekarang saya sedang di posko memantau terus perkembangan," kata Humas Airnav Indonesia, Yohanes Sirait, saat dikonfirmasi Merdeka.com

Airnav Indonesia telah menghubungi tim SAR untuk mencari keberadaan pesawat tersebut. Sampai saat ini Pukul 09.00 WIB, kata dia, status pesawat masih hilang kontak

Sebelum Jatuh, Pilot Lion Air JT 610 Sempat Minta Kembali ke Bandara

Lion Air Tergelincir di Gorontalo
Kondisi pesawat Lion Air usai tergelincir di Bandara Gorontalo. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengakui jika Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak. Sebelum ini terjadi, kru pesawat sempat meminta kembali ke bandara (return to base) sebelum akhirnya hilang dari radar.

Pesawat yang membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih 3 jam.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub saat ini tengah berkoordinasi dengan Basarnas , Lion Air selaku operator dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Perum LPPNPI untuk melakukan kegiatan pencarian dan penyelamatan terhadap pesawat JT 610," jelas Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Sindu Rahayu dalam keterangannya, Senin (29/10/2018). 

Dia menuturkan jika pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.

Pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.

Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub saat ini tengah berkoordinasi dengan Basarnas , Lion Air selaku operator dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Perum LPPNPI untuk melakukan kegiatan pencarian dan penyelamatan terhadap pesawat JT 610," jelas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya