PLN Kantongi Pinjaman USD 1,62 Miliar untuk Proyek 35.000 MW

PLN menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi senilai USD 1,62 miliar dengan 20 bank internasional.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Nov 2018, 19:37 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2018, 19:37 WIB
20170621-PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya-Antonius
Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
 
Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi (syndicated loan facilities) senilai USD 1,62 miliar dengan 20 bank internasional pada 25 Oktober 2018.
 
Pinjaman mata uang dolar Amerika Serikat (AS) melalui sindikasi internasional ini merupakan debut perdana bagi PLN dan sangat menuai kesuksesan dengan ditandai oversubscribe dalam proses sindikasi. Hal ini kembali memberikan sinyal bahwa pasar keuangan internasionalsangat mempercayai credit profile PLN.
 
Fasilitas pinjaman ini terdiri dari fasilitas pinjaman berjangka senilai USD 1,32 miliar dengan tenor 5 tahun dan revolving credit facility senilai USD 300 juta dengan tenor 3 tahun sehingga total fasilitas pinjaman menjadi sebesar USD 1,62 miliar.
 
 
Total fasilitas pinjaman ini meningkat dari jumlah komitmen awal pihak bank sebesar USD 1,5 miliar, sebagai hasil dari proses sindikasi yang sukses. Fasilitas pinjaman ini mendapat lebih dari USD 2 miliar komitmen, sehingga PLN berhasil mengeksekusi opsi green-shoe (tambahan atau upsize dari komitmen awal) sehingga meningkatkan jumlah fasilitas menjadi USD 1,62 miliar. 
 
Proses sindikasi untuk transaksi ini diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2018, ditandai dengan presentasi (roadshow) ke beberapa bank di Singapura dan Tokyo. Pada 8 Juni 2018, PLN menunjuk beberapa Bank Internasional yang terdiri dari Australia And New Zealand Banking Group Limited (“ANZ”), Bank of China (Hong Kong) Limited (“BOC”), Citigroup Global Markets Singapore Pte. Ltd (“Citi”). dan Mizuho Bank, Ltd.
 
Kemudian Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (“OCBC”), Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch (“SMBC”) / PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (“SMBCI”) , dan United Overseas Bank Limited (“UOB”) sebagai Mandated Lead Arranger & Bookrunners (“MLABs”).
 
Direktur Keuangan PLN, Sarwono Sudarto menyatakan, ini adalah fasilitas offshore sindikasi USD pertama kalinya untuk PLN dan merupakan tonggak sejarah baru bagi Perusahaan sebagai bukti bahwa Perusahaan memiliki diversifikasi sumber-sumber pendanaan yang beragam.
 
Proses sindikasi pinjaman ini, lanjut dia, sangat direspons dengan baik oleh pasar keuangan dengan harga yang sangat kompetitif di tengah situasi pasar sedang volatile seperti saat ini.
 
"Tim PLN dan  MLABs, dikoordinasi oleh SMBC, bekerja keras untuk memastikan pelaksanaan transaksi ini sehingga berjalan tanpa hambatan dan kami sangat senang dengan dukungan yang diberikan oleh semua bank yang berpartisipasi. Kami percaya ini adalah bukti kuat bahwa profil kredit  PLN dan Indonesia yang sangat baik," tuturnya.
 
Dana dari fasilitas kredit sindikasi ini akan digunakan untuk mendanai investasi PLN dan untuk tujuan korporasi secara umum (general corporate  purposes) dalam kaitannya dengan mensukseskan proyek 35.000 MW.
 
Sebagai perusahaan besar di Indonesia, PLN telah memiliki credit rating internasional yaitu Baa2 (Moody's), BBB (Fitch Ratings), dan BBB- (Standard & Poor's) di mana credit rating tersebut yang sama dengan credit rating Pemerintah Indonesia. Rating PLN yang sudah investment grade tersebut memberikan bukti bahwa PLN semakin dipercaya oleh pasar keuangan dalam mengelola kewajiban-kewajibannya.
 

 

Daftar kreditur

20160330- Progres Pembangun PLTP Unit 5 & 6 di Tompaso-Sulut-Faizal fanani
Tiang pemancang terpasang di pembangunan PLTP Unit 5 & 6 di Tompaso, Sulut, Rabu (30/3). PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus mengembangkan energi yang berfokus pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Berikut adalah daftar kreditur yang bergabung pada Sindikasi Internasional yang dimaksud:
 
BanksTotal Commitment (USD)
 
Mandated Lead Arrangers and Bookrunners:
1. Australia and New Zealand Banking Group Limited senilai USD 150.000.000
2. Bank of China (Hong Kong) Limited/ Bank of China (Hong Kong) Limited, Jakarta Branch senilai USD 150.000.000
3. Citibank, N.A., Singapore Branch/ Citibank, N.A., Indonesia Branch senilai USD 150.000.000
4. Mizuho Bank, Ltd. / PT Bank Mizuho Indonesia senilai USD 150.000.000
5. Oversea-Chinese Banking Corporation Limited senilai USD 150.000.000
6. Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch/PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia senilai USD 150.000.000
7. United Overseas Bank Limited senilai USD 150.000.000
 
Senior Mandated Lead Arrangers:
8. First Abu Dhabi Bank P.J.S.C., Singapore Branch senilai USD 150.000.000
9. Industrial and Commercial Bank of China (Asia) Limited senilai USD 150.000.000
 
Lead Arrangers:
10. Cathay United Bank senilai USD 50.000.000
11. DZ Bank AG, Singapore Branch senilai USD 50.000.000
 
Arrangers:
12. Mega International Commercial Bank Co., Ltd., Offshore Banking Branch senilai USD 35.000.000
13. Bank of Taiwan, Offshore Banking Branch senilai USD 30.000.000
14. Land Bank of Taiwan, Singapore Branch senilai USD 30.000.000
 
Lead Managers:
15. Hua Nan Commercial Bank, Ltd., Singapore Branch senilai USD 20.000.000
16. The Hyakugo Bank, Ltd senilai USD 20.000.000
17. The Hokkoku Bank, Ltd. Singapore Branch senilai USD 10.000.000
18. Jih Sun International Bank, Ltd senilai USD 10.000.000
19. The Shanghai Commercial & Savings Bank, Ltd. Singapore Branch senilai USD 10.000.000
20. PT Bank SBI Indonesia senilai USD 5.000.000
 
Total: USD 1.620.000.000
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya