Stok Cukup, Mentan Jamin Harga Beras Terkendali

Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), stok beras lebih dari 51 ribu ton.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Nov 2018, 10:28 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2018, 10:28 WIB
Harga Gabah Kering Turun
Petani memanen padi varietas Ciherang di areal persawahan Desa Ciwaru, Sukabumi, Sabtu (23/6). Petani mengeluhkan harga gabah kering panen saat ini Rp 488 ribu/kwintal dibanding tahun lalu yang menembus Rp 600 ribu/kwintal. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan sampai saat ini ketersediaan beras di pasaran secara nasional masih mencukupi dan harga tetap terkendali.

Jaminan kepastian tersebut diberikan Amran usai memantau langsung kondisi stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Satgas Pangan Polri pada hari Minggu lalu.

"Kami mengecek pangan di lapangan mulai jam 5 pagi. Alhamdulillah, semua posisi stabil. Tidak ada alasan harga naik," ujar dia di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), stok beras lebih dari 51 ribu ton. Jumlah itu dianggap telah masuk kategori aman serta mencukupi. Bahkan ketersediannya lebih besar dibandingkan November tahun lalu yakni sekitar 45 ribu ton.

Cukupnya ketersediaan beras ini juga dinyatakan oleh Direktur Utama PT Food Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi. Dengan demikian diharapkan tidak ada gejolak kenaikan harga jelang Natal dan Tahun Baru sebab telah diantisipasi sebelumnya oleh Bulog.

"Dalam kondisi saat ini, produksi pertanian beras kita sebenarnya cukup. Kalau di Jakarta saya harus sampaikan cukup, pasokan masih normal,” ungkap dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penyumbang Inflasi

Harga Gabah Kering Turun
Petani merontokan gabah padi di areal persawahan Desa Ciwaru, Sukabumi, Sabtu (23/6). Petani mengeluhkan harga gabah kering panen saat ini Rp 488 ribu per kwintal dibanding tahun lalu yang menembus Rp 600 ribu per kwintal. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, Staf Khusus Presiden, Ahmad Erani Yustika mengungkapkan, terkendalinya sektor pangan disebabkan harga bahan makanan tergolong stabil, termasuk beras, yang merupakan komoditas penyumbang inflasi terbesar.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa inflasi Oktober hanya sebesar 0,28 persen. Sedangkan untuk kategori makanan tingkat inflasi hanya 0,15 persen.

"Kelompok bahan makanan hanya mengalami inflasi sebesar 0,15 persen. Jadi harga amat stabil," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya