Jokowi Sambungkan Listrik Gratis ke 100 Ribu Warga Jabar hingga Akhir 2018

Presiden Jokowi berikan sambungan listrik gratis di kelurahan Bantarjati, Bogor, Jawa Barat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Des 2018, 10:19 WIB
Diterbitkan 02 Des 2018, 10:19 WIB
Jokowi membagikan listrik gratis
Jokowi membagikan listrik gratis. Dok: BUMN

Liputan6.com, Bogor - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada pagi ini melakukan penyambungan listrik gratis ke sejumlah warga Jawa Barat. Penyambungan ini dilakukan di Kelurahan Bantarjati, Bogor, Jawa Barat.

Hadir mendampingi Jokowi dalam acara pagi ini adalah Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir.

"Yang ingin saya sampaikan bahwa di Provinsi Jawa Barat ini ada kurang lebih 200-an ribu rumah yang belum ada listriknya. Target kita sampai akhir tahun ini 100.060 ini harus sudah sambung seperti sekarang yang kita lihat ini," kata Jokowi di Bogor, Minggu (2/12/2018).

Di wilayah ini, dijelaskan Jokowi terdapat beberapa masalah, mulai dari masih adanya warga yang belum tersambung listrik, hingga warga yang sudah tersambung listrik namun masih menumpang dari tetangga.

Program penyambungan listrik gratis ini merupakan sinergi dari BUMN. Dengan demikian, kendala masyarakat mahalnya penyambungan listrik pertama ini bisa teratasi.

"Karena memang biaya sambungan ini memang tidak murah. Dan itu memang sudah menjadi standarnya PLN kurang lebih Rp900-an ribu," tambahnya.

Tidak hanya itu, bagi warga yang selama ini listriknya numpang di tetangga, dengan memiliki sambungan listrik mandiri ini, maka pengeluaran yang dilakukan setiap bulannya lebih hemat.

"Itu lebih murah dari data yang kita terima. Biasanya per bulan bayar bisa Rp 50 ribu bisa Rp60 ribu. Setelah sendiri seperti ini bayar kurang lebih Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu. Dan sambungannya lebih banyak, juga bisa TV, setrika, rice cooker," pugkasnya.

Jokowi Ingin Listrik Merata Seperti BBM Satu Harga

20161129-Jokowi Pimpin Upacara HUT ke-45 Korpri di Monas-Jakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato pada upacara peringatan HUT ke-45 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Silang Monas, Jakarta, Selasa (29/11). Acara dihadiri ribuan PNS lintas instansi berpakaian adat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah berupaya menciptakan pemerataan pembangunan ke wilayah pinggiran terdepan, terluar dan terpencil (3T), salah satunya terkait pasokan listrik. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pasokan listrik bisa merata seperti penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui Program BBM Satu Harga.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, Presiden ingin pasokan listrik merata dirasakan masyarakat Indonesia. 

"Pak Jokowi ingin listrik merata. Pertama merata dulu seperti BBM Satu Harga," kata dia di Jakarta, Rabu, 21 November 2018.

Menurut Rida, masyarakat yang belum bisa menikmati listrik secara otomatis belum menikmati subsidi listrik yang disediakan negara. Sebab itu perlu ada pemerataan listrik sehingga masyarakat yang berada di ‎wilayah 3T bisa ikut menikmati subsidi listrik.

"Selain BBM satu harga, soal listrik, orang yang belum dapat listrik itu nggak dapat subsidi. Jadi yang dikedepankan itu pemeratannya," tuturnya.

Rida melanjutkan, ‎untuk mengalirkan listrik ke wilayah 3T tidak bisa semuanya menggunakan sumber listrik yang ada.

Namun perlu memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mempercepat kelistrikan di wilayah 3T. "Jadi untuk beberapa daerah kita bisa akselerasikan EBT terutama di timur," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya