Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi meminta kepada masyarakat untuk peduli akan keselamatan dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2019.
Terutama dalam penggunaan bus. Budi Karya mengatakan, dirinya tak ingin peristiwa kecelakaan bus akhir tahun lalu terulang.Â
"Bus pariwisata ini tetap kita harus ramp check (pemeriksaan lapangan-red). Maka kami minta kepada masyarakat untuk tidak menggunakan bus yang tidak pakai sticker ramp check," kata Budi Karya di Hotel JS Luwansa, Senin (10/12/2018).
Advertisement
Tak hanya mengimbau, Budi juga meminta kepada para Dinas Perhubungan masing-masing kota untuk aktif dalam melakukan ramp check. Bus-bus ini tidak hanya bus antar kota antar provinsi, melainkan juga bus pariwisata.
Baca Juga
Selain itu, dari hasil pemantauannya selama ini, diperkirakan ada beberapa titik yang harus diwaspadai, yaitu pintu keluar jalan tol. Pada libur natal dan tahun baru ini, diperkirakan jalan tol Trans Jawa akan tersambung.
"Jadi kemungkinan orang untuk menggunakan jalan tol baru ini juga patut kita waspadai. Makanya kita menerapkan beberapa kebijakan seperti pembatasan angkutan barang," tegas Budi Karya.
Pada libur Natal, diperkirakan arus puncak mudik akan terjadi pada 23 Desember 2018. Sedangkan tahun baru, puncak mudik akan terjadi pada 28 Desember 2018. (Yas)
Â
Libur Akhir Tahun, Penumpang Angkutan Umum Bakal Melonjak 12,7 Persen
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan RI memperkirakan jumlah penumpang angkutan umum dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2019 (Nataru) mengalami peningkatan 12,74 persen.
Adapun dari kelima moda transportasi, angkutan udara mengalami peningkatan paling tinggi yaitu 24,96 persen, dari tahun lalu 7,3 juta penumpang diperkirakan menjadi 9,2 juta penumpang.
"Adapun data armada yang disiapkan angkutan udara ada 544 pesawat dari 13 badan usaha angkutan udara," kata Sesditjen Direktorat Jenderal Perhub Udara Nur Isnin di Kemenhub, Rabu 5 Desember 2018.
Sementara untuk angkutan kereta api diperkirakan mengalami kenaikan 13,52 persen dari tahun lalu 6 juta penumpang menjadi 6,8 juta penumpang tahun ini. Sedangkan angkutan laut, tahun lalu realisasinya 1 juta, tahun ini diperkirakan masih berada di kisaran angka yang sama.
Terakhir, untuk moda angkutan darat diperkirakan malah mengalami penurunan 5,66 persen dari tahun lalu 4,4 juta turun menjadi 4,1 juta. Salah satu penyebabnya adalah mulai bertambah panjangnya jalan tol yang dioperasikan.
"Karena mereka akan beralih menggunakan kendaraan pribadi," tambah Kasubdit Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Avi Mukti Amin.
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement