Pertamina Masih Tahan Harga Pertamax Cs

Saat ini Pertamina evaluasi besaran penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi, ‎serta pergerakan harga minyak jika harga non subsidi diturunkan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Des 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2018, 16:00 WIB
20160315-Hore, Harga BBM Pertamina Turun Rp 200 Per Liter-Jakarta
Pengendara motor mengisi kendaraannya dengan BBM di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) masih memilih menahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubidi atau harga Pertamax Cs, meski telah berjanji ke pemerintah untuk menurunkan harga menyesuaikan dengan minyak dunia.

Sekretaris Perusahaan PT Pertamina (Persero), Syahrial Mukhtar mengatakan, saat ini Pertamina evaluasi besaran penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi, ‎serta pergerakan harga minyak jika harga non subsidi diturunkan.

"Jadi harga BBM itu kita evaluasi. Kita banyak urusannya. Produknya banyak. Ada PSO (subisidi) dan Non PSO (non subsidi). kita masih review, kaji dulu," kata Syahrial, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Senin (17/12/2018).

Menurut Syahrial, perubahan harga minyak di hulu t‎idak bisa dikaitkan dengan harga di hilir karena acuannya berbeda‎. Sehingga jika harga minyak mentah turun, belum tentu harga BBM di pasar merefleksi pergerakannya.

"Perlu dipahami juga, harga di downstream itu nggak otomatis harga di upstream bergerak. Kan kita basisnya MOPS. Bukan acuan WTI atau Brent," tutur dia.

Syahrial melanjutkan, Pertamina pun sedang mengantisipasi jika harga minyak kembali bergerak naik, sehingga masih menahan harga BBM nonsubsidi.

"Ada time lapsenya. ini lagi kita review. Tiba-tiba naik lagi bagaimana. Ini kebijakan kita bagaimana menyikapi fluktuasi ini. Perlu kajian-kajian. Bulan depan bergerak enggak,"‎ tandasnya.

 

Harga Pertamax Cs Tak Turun, Pertamina Bakal Kena Sanksi

20150722-Pertalite Siap Meluncur-Jakarta
Bensin dengan kadar Ron 90 ini akan mulai dijual di beberapa SPBU pada 24 Juli 2015, Jakarta, Rabu (22/7/2015). Peluncuran Pertalite untuk memberikan varian pilihan BBM bagi masyarakat demi menekan konsumsi premium. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memerintahkan kepada PT Pertamina (Persero) untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi atau Pertamax CS paling lambat Januari 2019. Jika Pertamina tidak melakukan hal tersebut maka Kementerian ESDM akan menjatuhkan sanksi.

‎Direktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, Pertamina sudah berkomitmen untuk menurunkan harga BBM nonsubsidi mengikuti penurunan harga minyak dunia yang terjadi belakangan ini. Pertamina berjanji untuk menurunkan Pertamax CS paling lambat Januari.

"Janjinya gitu. Ya janjinya Januari lah‎," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, 11 Desember 2018.

Menurut Djoko, ‎alasan Pertamina tidak langsung menurunkan harga BBM nonsubsidi saat ini karena perusahaan tersebut harus menghabiskan stok yang dibeli sebelum harga minyak mengalami penurunan. " Stok minyaknya banyak gitu loh," tuturnya.

Jika Pertamina tidak menurunkan harga BBM nonsubsidi sampai Januari 2019, Kementerian ESDM akan memanggil perusahaan energi plat merah tersebut, kemudian jika tidak ada perubahan maka kementerian ESDM siap menjatuhkan sanksi.

"Kami panggil lagi, nanti kan kami berdasarkan objektif kan, kami kan punya formula tuh, formula harga," tandasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya