Banda Aceh Bakal Punya MRT

Dinas Perhubungan Aceh saat ini sedang menganalisa skema kerja sama dengan pemerintah maupun lembaga swasta untuk memulai pembangunan MRT.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Des 2018, 10:45 WIB
Diterbitkan 18 Des 2018, 10:45 WIB
MRT
Bagian kepala kereta Mass Rapid Transit (MRT) melintas di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta. (Liputan6.com/Arya Manggala)

 

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Daerah Banda Aceh akan membangun sistem transportasi massal berupa Mass Rapid Transit (MRT) di pusat ibu kota provinsi tersebut. Pembangunan bakal dilaksanakan di awal tahun depan. 

"Awal tahun depan kami akan memulai membangun sistem transportasi massal dengan menggunakan kereta rel listrik atau jalan Mass Rapid Transit (MRT) di Kota Banda Aceh," kata Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/12/2018). 

Sistem transportasi massal yang mampu mengangkut 300 penumpang sekali jalan tersebut, efektif menekan kemacetan dan meminimalisasi tingkat kecelakaan pengendara kendaraan roda dua maupun empat.

"Sudah saatnya kami membangun transportasi MRT di Kota Banda Aceh seperti yang dilakukan oleh Jakarta dan Singapura. Transportasi tersebut mampu mengangkut penumpang skala besar hingga 300 penumpang sekali jalan," katanya.

Nova mengakui rencana pembangunan MRT tersebut terobsesi dari DKI Jakarta, Malaysia, dan Singapura.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pembiayaan

Fase 1 MRT Mencapai 96 Persen
Kereta mass rapid transit (MRT) terparkir di depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (28/8). Progres konstruksi moda transportasi MRT Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran HI kini mencapai hampir 96 persen. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ia menjelaskan bahwa Dinas Perhubungan Aceh saat ini sedang menganalisa skema kerja sama dengan pemerintah maupun lembaga swasta untuk memulai pembangunan tersebut

Ia memperkirakan pembangan sistem transportasi massal tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp6 triliun dan sumber dananya bisa dari APBN, APB Aceh (APBA), maupun APBK/APBD.

"Pembangan MRT itu, butuh dana sampai Rp6 triliun. Dananya bisa dari APBN, APBA, APBK, dan bahkan bisa juga dari swasta. Ya mungkin pembangunannya hingga 2022," kata Nova Iriansyah, yang menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 itu.

Jika pembangunan MRT di Kota Banda Aceh berhasil, pihaknya akan melanjutkan pembangunan tersebut ke wilayah Lhokseumawe, Langsa, serta Kabupaten Aceh Barat.

"Sudah saatnya kita membangun infrastruktur yang lebih efektif agar anak cucu kita tidak lagi mengalami kecelakaan sepeda motor ketika ke sekolah atau kuliah. Saya yakin sistem transportasi MRT itu berhasil menekan korban kecelakaan lalu lintas," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya