Begini Dampak Ekonomi Langsung Pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 ke RI

Pertemuan IMF-Bank Dunia yang berlangsung selama 7 hari turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, meskipun tidak secara signifikan.

oleh Merdeka.com diperbarui 18 Des 2018, 21:19 WIB
Diterbitkan 18 Des 2018, 21:19 WIB
Hari Terakhir, Delegasi Pertemuan IMF-Bank Dunia Berburu Produk Indonesia
Delegasi Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia melihat-lihat batik saat mengunjungi pameran Indonesia Pavilion di Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10). Lebih dari 20 ribu delegasi mengunjungi Indonesia Pavilion selama 7 hari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional PPN atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro membeberkan dampak perhelatan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali bagi perekonomian Indonesia.

Data kolektif yang diperoleh Bappenas menunjukkan bahwa dampak ekonomi langsung Pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF-WB periode 2017-2018 sejak persiapan hingga pelaksanaan sebesar Rp 5,5 triliun.

Angka tersebut berasal dari investasi konstruksi infrastruktur periode 2017-2018 sebesar Rp 3,05 triliun dan pengeluaran peserta baik mancanegara sebesar Rp 582 miliar.

Dia mengatakan, pertemuan yang berlangsung selama 7 hari tersebut turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, meskipun tidak secara signifikan. Diketahui pertemuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia sebesar 0,01 persen dari baseline.

"Tambahan pertumbuhan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kalau baseline 5,15 persen menjadi 5,16 persen," kata dia, dalam konferensi pers, di Kantornya, Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Khusus untuk provinsi Bali, kata dia, pertemuan IMF-Bank Dunia berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,41 dari baseline. "Kalau baseline 5,9 persen, maka 6,3 persen. Ini tentu Bali tumbuh di atas 6,3," ujarnya.

Pertemuan ini juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi 22.300 orang di Bali serta meningkatkan upah riil sebesar 0,07 persen.

 

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

Pertemuan IMF-World Bank Bawa Devisa Rp 396 Miliar ke Indonesia

Bergandeng Tangan, Pertemuan IMF-Bank Dunia Resmi Ditutup
Ketua Panitia IMF-Bank Dunia Luhut Binsar Pandjaitan (tengah), Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, Menkeu Sri Mulyani, dan Gubernur BI Perry Warjiyo saat penutupan, Bali, Minggu (14/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, salah satu manfaat perhelatan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali adalah turut mendatangkan devisa.

Mantan Menteri Keuangan ini menyebutkan pertemuan tahunan yang diselenggarakan 8-14 Oktober 2018 tersebut berhasil mendatangkan devisa senilai Rp 396 miliar.

Angka tersebut terdiri atas Rp 341 miliar yang berasal dari pengeluaran peserta luar negeri dan Rp 55 miliar yang merupakan pengeluaran operasional yang dilakukan pihak IMF maupun World Bank.

"Khusus untuk IMF-World Bank Annual Meeting kita hitung devisa masuk hanya selama even adalah 396 miliar. Rp 341 dari peserta luar negeri, Rp 55 miliar dari apakah WB atau IMF karena mereka juga jadi host selain pemerintah Indonesia," kata dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Selain itu, survei Bappenas mencatat pengeluaran para peserta pertemuan IMF-World Bank juga jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan wisatawan non-peserta.

Jika rata-rata belanja wisatawan asing pada umumnya sebesar USD 1.200, peserta pertemuan rata-rata membelanjakan USD 2.800.

"Karena yang datang banyak CEO kelas dunia dan pejabat dari berbagai negara. Ini jatuhnya ke bali dan Indonesia," tutur dia. 

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

Tonton Video Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya