Liputan6.com, Jakarta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional PPN atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro membeberkan dampak perhelatan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali bagi perekonomian Indonesia.
Data kolektif yang diperoleh Bappenas menunjukkan bahwa dampak ekonomi langsung Pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF-WB periode 2017-2018 sejak persiapan hingga pelaksanaan sebesar Rp 5,5 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Angka tersebut berasal dari investasi konstruksi infrastruktur periode 2017-2018 sebesar Rp 3,05 triliun dan pengeluaran peserta baik mancanegara sebesar Rp 582 miliar.
Dia mengatakan, pertemuan yang berlangsung selama 7 hari tersebut turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, meskipun tidak secara signifikan. Diketahui pertemuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia sebesar 0,01 persen dari baseline.
"Tambahan pertumbuhan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kalau baseline 5,15 persen menjadi 5,16 persen," kata dia, dalam konferensi pers, di Kantornya, Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Khusus untuk provinsi Bali, kata dia, pertemuan IMF-Bank Dunia berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,41 dari baseline. "Kalau baseline 5,9 persen, maka 6,3 persen. Ini tentu Bali tumbuh di atas 6,3," ujarnya.
Pertemuan ini juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi 22.300 orang di Bali serta meningkatkan upah riil sebesar 0,07 persen.
Â
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
Pertemuan IMF-World Bank Bawa Devisa Rp 396 Miliar ke Indonesia
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, salah satu manfaat perhelatan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali adalah turut mendatangkan devisa.
Mantan Menteri Keuangan ini menyebutkan pertemuan tahunan yang diselenggarakan 8-14 Oktober 2018 tersebut berhasil mendatangkan devisa senilai Rp 396 miliar.
Angka tersebut terdiri atas Rp 341 miliar yang berasal dari pengeluaran peserta luar negeri dan Rp 55 miliar yang merupakan pengeluaran operasional yang dilakukan pihak IMF maupun World Bank.
Baca Juga
"Khusus untuk IMF-World Bank Annual Meeting kita hitung devisa masuk hanya selama even adalah 396 miliar. Rp 341 dari peserta luar negeri, Rp 55 miliar dari apakah WB atau IMF karena mereka juga jadi host selain pemerintah Indonesia," kata dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Selain itu, survei Bappenas mencatat pengeluaran para peserta pertemuan IMF-World Bank juga jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan wisatawan non-peserta.
Jika rata-rata belanja wisatawan asing pada umumnya sebesar USD 1.200, peserta pertemuan rata-rata membelanjakan USD 2.800.
"Karena yang datang banyak CEO kelas dunia dan pejabat dari berbagai negara. Ini jatuhnya ke bali dan Indonesia," tutur dia.Â
Â
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Â
Tonton Video Ini:
Â
Advertisement