Update: 14 Peserta Gathering PLN Meninggal Jadi Korban Tsunami Anyer

PLN mengirimkan 36 ambulans untuk membantu proses evakuasi di lokasi bencana Tsunami Anyer.

oleh Nurmayanti diperbarui 23 Des 2018, 12:03 WIB
Diterbitkan 23 Des 2018, 12:03 WIB
Kondisi akibat Tsunami Anyer di Pandeglang, Banten. Dok PLN
Kondisi akibat Tsunami Anyer di Pandeglang, Banten. Dok PLN

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 14 orang yang masuk dalam rombongan family gathering Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat PT PLN diketahui meninggal, akibat korban terjangan Tsunami Anyer di Pandeglang, Banten pada Sabtu (22/12/2018).

"Hingga saat ini PLN masih terus melakukan upaya evakuasi, pendataan serta pencarian peserta family gathering dari Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat yang menjadi korban bencana tsunami di Tanjung Lesung pada sabtu malam kemarin," ujar I Made Suprateka, Executive Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN, Minggu (23/12/2018).

Dia menuturkan dari laporan terbaru pada pukul 11.00 wib, sebanyak 157 orang selamat, termasuk korban luka berat. Sementara 14 orang meninggal. Selain itu sebanyak 89 orang sudah terdata namun belum ditemukan atau belum bisa hubungi.

"Total keseluruhan peserta gathering sebanyak 260 orang, kami masih terus mendata dan melakukan upaya pencarian korban, kami mohon doanya agar seluruh korban bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat," kata dia.

Dia juga  menuturkan jika PLN mengirimkan 36 ambulans untuk membantu proses evakuasi di lokasi bencana tsunami.

Sementara terkait kondisi kelistrikan pasca bencana, saat ini PLN sedang melakukan proses penormalan listrik dengan melakukan perbaikan gardu serta investigasi jaringan.

Terdapat 146 gardu yang berhasil dinyalakan, sementara gardu yang masih padam yakni 102 gardu. Selain itu terdapat 20 tiang SUTM Roboh akibat diterjang Tsunami.

 

 


157 Pekerja dan Keluarga PLN Selamat dari Tsunami Anyer, 19 Orang Belum Ketemu

Penampakan genangan air di Tanjung Lesung pasca hantaman tsunami Anyer, Minggu 23 Desember 2018 (Liputan6.com/Google Earth)
Penampakan genangan air di Tanjung Lesung pasca hantaman tsunami Anyer, Minggu 23 Desember 2018 (Liputan6.com/Google Earth)

Pegawai dan keluarga PLN dari Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat turut menjadi korban tsunami di Selat Sunda atau Tsunami Anyer, Pandeglang, Banten.

Saat tsunami menerjang pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam, lebih dari 100 pegawai PLN tengah melakukan gathering di Tanjung Lesung.

Kepala Satuan Komunikasi Corporate PT PLN‎, I Made Suprateka mengatakan, hingga pukul 09.00 WIB tadi, sebanyak 133 orang korban dinyatakan selamat, 24 orang mengalami luka dan 19 orang belum diketemukan.

"Dari data sementara hingga Minggu, pukul 09.00 pagi, korban selamat 133 orang, korban luka dan telah dibawa ke Posko Masjid PLTU 24 orang, korban yang belum ditemukan dan terdata 19 orang," ujar dia di Jakarta, Minggu (23/12/2018).

Made mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya masih terus mendata dan melakukan pencarian terhadap para pegawai PLN. Namun dia berharap seluruh korban bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat.

"Kami saat ini terus mendata dan melakukan pencarian terhadap seluruh korban. Kami mohon doanya agar seluruh keluarga PLN bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat," kata dia.

Selain itu, untuk membantu korban pasca tsunami, PLN juga telah mengirimkan bantuan berupa 26 unit ambulans.

"Selain itu PLN saat ini juga telah membentuk tim gerak cepat tanggap bencana serta mengirimkan 26 ambulance ke lokasi bencana," tandas dia.‎

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya