Harga Tiket MRT Jakarta Diumumkan Paling Lambat Februari 2019

Mulai 27 Februari 2019, masyarakat mulai bisa menjajal moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Jan 2019, 16:23 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2019, 16:23 WIB
Memantau Progres Terminal MRT Lebak Bulus yang Beroperasi Pertengahan Maret
Rangkaian kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia melintasi Terminal MRT Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (16/1).MRT memasuki tahap ujicoba dari awal Januari hingga Maret 2019. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta menargetkan, harga tiket moda transportasi publik dalam bentuk Masa Rapid Transit atau MRT bisa diumumkan sebelum angkutan resmi beroperasi pada Maret 2019 mendatang, yakin Februari 2019.

"Sebelum operasi, Februari paling lambat sudah diumumkan harga tiketnya," kata Direktur PT MRT Jakarta William Sabandar di Aula Ahmad Yani Makodam Jaya, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Terkait usulan harga, ia melanjutkan, itu masih menggunakan patokan awal, yakni pada rentang Rp 8.500 per 10 km. Dia pun berharap, MRT nantinya bisa mengangkut hingga sekitar 130 ribu penumpang tiap bulannya.

"Kita target ada 65 ribu penumpang ketika baru mulai beroperasi. Over the time jadi sampai 130 ribu penumpang," ungkap dia.

Selain itu, William menyatakan, PT MRT Jakarta juga turut mencanangkan porsi pendapatan non tiket, mulai dari iklan ritel telekomunikasi hingga hak penamaan (naming rights). Namun, dia masih harus menghitung berapa besaran porsi pendapatan diluar tiket.

"Kita baru bicara prediksi. Kita harus tau berapa tiket yang disampaikan oleh pemerintah. Nanti ketahuan berapa selisihnya untuk masuk subsidi. Subsidi itulah PSO (Public Service Obligation/kewajiban pelayanan publik)," jelasnya.

Dia pun menginformasikan, Fase I MRT Jakarta dengan rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) kini tinggal memasuki uji coba operasi, dengan penyelesaian kontruksi sistem operasi mencapai 98 persen.

Sementara untuk proyek Fase II MRT rute Bundaran HI-Jakarta Kota, disebutkannya akan segera mulai menggelar proses peletakan batu pertama (groundbreaking) pada akhir Januari 2019.

"Akhir bulan ini (groundbreaking). Tapi tanggal belum tahu, lagi dibicarakan. Semua sudah siap, kontrak pengerjaan juga sudah," pungkas dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Warga Bisa Jajal MRT Jakarta Secara Gratis Mulai 27 Februari

Memantau Progres Terminal MRT Lebak Bulus yang Beroperasi Pertengahan Maret
Rangkaian kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia melintasi Terminal MRT Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (16/1).MRT memasuki tahap ujicoba dari awal Januari hingga Maret 2019. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, mulai 27 Februari 2019, masyarakat mulai bisa menjajal moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Selama masa uji coba tersebut, masyarakat tidak akan dikenai biaya alias gratis.

Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan, pada 26 Februari, akan dilaksanakan rangkaian uji coba. Setelah itu, masyarakat umum mulai diperbolehkan untuk mencoba transportasi massal ini.

"Setelah tanggal 26 Februari. (Di 26 Februari) Itu kita ada emergency drill dulu, latihan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (‎17/1/2019). 

Meski sudah dibuka untuk masyarakat, jumlah pengguna MRT ini masih dibatasi. Selain itu, masyarakat yang mau mencoba juga belum dikenai biaya atau gratis.

"Jadi, meskipun sudah bisa dicoba oleh masyarakat, tetapi masih kita batasi. Setelah itu, masyarakat bisa pakai, tetapi masih dalam jumlah yang terbatas, karena belum kita launchingsecara komersial, sampai nanti tanggal secara komersial. ‎Ini masih gratis," kata dia.

Selama masa uji coba untuk umum, nantinya akan ditentukan dari dan sampai stasiun mana saja yang bisa digunakan. Sementara untuk prosedur pendaftaran masyarakat untuk bisa mencoba MRT ini, masih disusun untuk menghindari penumpukan pengguna.

"Nanti prosedurnya masih kita susun, dan batas (jumlah masyarakat) masih kita tentuin,kemudian aksesnya dari stasiun mana dulu. Karena sequence kan kita buka. Ini belum langsung serempak 13 stasiun langsung full pelayanan, kan masih belum bayar, masih gratis, makanya kita atur dulu," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya