Liputan6.com, Jakarta - Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, mengatakan bahwa salah satu tantangan pengembangan industri otomotif ke depan adalah meningkatkan produktivitas.
Menurut dia, jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Thailand, produktivitas industri otomotif di Indonesia memang masih rendah.
"Kita produksi 1,2 juta mobil, Thailand 2,4 juta mobil. Di sana ada 20 perusahaan, kita ada 22 perusahaan. Pekerja kita separuh dari mereka," kata dia, di Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Advertisement
Selain itu, industri komponen pendukung pun Indonesia masih kalah dari Thailand. "Industri komponen tier 1, industri yang terkait langsung ke merek, di sana 700 perusahaan di kita 500 perusahaan. Jadi ini memang kita masih ketinggalan di angka-angka ini. Terutama di industri komponen tier 2 dan 3, kita cuma 1.000 perusahaan mereka 1.700 perusahaan," jelas dia.
Baca Juga
Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas industri otomotif dalam negeri adalah dengan memperbanyak jenis kendaraan.
Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi basis produksi kendaraan 4x2 (penggerak dua roda). Indonesia juga harus menjadi basisproduksi jenis kendaraan sedan, SUV, pick up, dan jenis-jenis kendaraan lain.
"Di Thailand kan lengkap, sedan, pickup, MPV dan lain-lain, sementara kita 4x2 dulu. Makanya kita meyakinkan Indonesia jangan jadi basis 4x2 saja, harus plus sedan, SUV, Plus pick up," ujar dia.
"Buka restoran harus komplit jangan hanya jual gado-gado. Kalau orang lagi nggak mau gado-gado mau nasi goreng nggak ada. Terpaksa ke warung sebelah," tandasnya.
Reporter:Â Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gaikindo Targetkan Jual 1,15 Juta Mobil di 2019
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil pada 2019 mencapai 1,1 juta unit. Angka ini tidak berubah dari target tahun sebelumnya.
"2019 target kita Gaikindo bersama anggota masih 1,1 juta," kata Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, di Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Jongkie mengakui bahwa target tersebut terbilang moderat. Sebab pihaknya juga memperhatikan kondisi perekonomian domestik.
"Kalau pertumbuhan ekonomi dicanangkan 5,1 persen kan kita juga harus ikut itu. Kalau tiba-tiba pemerintah bilang 6, 7, 8 persen ya lain cerita. Kita bisa bilang (target penjualan 2019) 1,3 juta," jelas dia.Â
BACA JUGA
Meskipun demikian, dia berharap nantinya realisasi penjualan pada tahun 2019 dapat melampaui target, seperti yang terjadi 2018. Pada tahun 2018, target penjualan dipatok 1,1 juta mobil sementara realisasi mencapai 1,150 juta mobil.
"Harapan kita semua jalan lancar dan baik. Tahun lalu prediksi 1,1 juta mobil hasilnya 1,151 mobil. Semua happy. Tahun ini 1,1 juta mobil mudah-mudahan 1,2 juta mobil. Kan nggak ada yang marah," tandasnya.
Advertisement