Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI mengincar kenaikan laba sebesar 12 persen pada tahun ini, dibandingkan pencapaian laba 2018 yang sebesar Rp 32,4 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Suprajarto mengaku pihaknya memasang target laba lebih tinggi dibanding 2018, yaitu sebesar Rp 36 triliun hingga Rp 37 triliun.
Advertisement
Baca Juga
"Target 10 sampai 12 persen sama 2018 kalau 2018 Rp 32,4 triliun, jadi Rp 36 triliun-Rp 37 triliun," kata dia di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Adapun pada tahun lalu, laba BRI naik 11,6 persen dibanding 2017 sebesar Rp 29 triliun. Pendorong pencapaian laba tersebut terkait penyaluran kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Penyaluran kredit ke UMKM pada akhir 2018 tercatat sebesar Rp 645,7 triliun. Naik 75,6 persen dibanding penyaluran kredit UMKM 2017.
BRI Siap Terbitkan Global Bond Senilai Rp 20 Triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berencana menerbitkan surat utang global (global bond) pada tahun ini sebesar Rp 20 triliun. Penerbitan ini untuk refinancing atas obligasi-obligasi yang telah diterbitkan BRI dan akan jatuh tempo.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, pada tahun ini utang BRI yang jatuh tempo sebesar Rp 17 triliun. Untuk menutupi tagihan tersebut BRI akan menerbitkan global bond sebesar Rp 20 triliun.
Baca Juga
"Ini untuk cover bond yang jatuh tempo," kata Suprajarto, di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Suprajarto melanjutkan, BRI juga akan mencari dana untuk disalurkan ke proyek berwawasan ramah lingkungan. "Greenbond untuk pembiayaan green acceptable," tuturnya.
BRI juga berencana mengakuisisi sebuah perusahaan asuransi umum. Saat ini pihaknya masih melakukan kajian untuk mendapat yang terbaik.
"Asuransi umum kita memang sudah akan menuju ke sana, mudah-mudahan mendapatkan terbaik, kita masih dalam kajian," tandasnya.
Advertisement